Bukan Cuma Kamu, Grab Ajak Driver Ojol Terapkan "Physical Distancing"
Saat pandemi Covid-19 terjadi, physical distancing merupakan langkah paling tepat untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Saat pandemi Covid-19 terjadi, physical distancing merupakan langkah paling tepat untuk mengendalikan penyebaran virus tersebut. Penting untuk disiplinkan diri sendiri untuk menghindari keramaian.
Tidak cuma kamu, Grab pun tidak pernah bosan melakukan sosialisasi agar mitra pengemudi terus melakukan physical distancing saat melaksanakan tugas.
“Kami selalu memberikan edukasi secara langsung atau tidak langsung kepada para mitra,” ungkap Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi saat press conference online tentang kampanye #SiapAntarRamadanmu, Kamis (23/4/2020) siang.
Edukasi secara tidak langsung, Neneng Goenadi mencotohkan, ketika Grab sedang membagikan sembako untuk para mitra. Pihaknya menerapkan sistem drive thru agar tidak terjadi kerumunan massa.
“Jika kami membagikan sesuatu misalnya sembako, kami mengajak para mitra untuk menjaga jarak dan menggunakan sistem drive thru,” kata Neneng.
Tidak hanya itu, Grab juga membuat tim khusus yang bertugas untuk berkeliling memastikan mitra pengemudi tidak kumpul-kumpul di masa Pembatasan Sosisal Bersekala Besar (PSBB).
“Ada tim khusus yang keliling, jika melihat segerombolan mitra Grab kumpul lebih dari 5 orang, biasanya kami memberitahu ‘mohon maaf untuk tidak berkumpul’. Kalaupun yang kumpul hanya lima orang, pihaknya juga memperingati untuk tetap menjaga jarak,” tambah Neneng Goenadi.
Neneng mengakui untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya physical distancing perlu dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai macam pendekatan. Ia menambahkan, pihaknya juga selalu memberikan notifikasi kepada seluruh mitra untuk melakukan physical distancing.
“Edukasi tidak bisa sekali, karena itu harus terus dan terus kita lakukan. Dan setiap hari juga ada notifikasi dari kami untuk senantiasa memberikan pengetahuan bagi para mitra mengenai physical distancing,” ungkap Neneng Goenadi.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh mitra yang tergabung dalam ekosistem Grab untuk menjalankan seluruh protokol kesehatan dan keamanan guna menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh pemerintah.
“Kepercayaan yang diberikan kepada mitra-mitra ojol itu harus selalu dijunjung tinggi,” pesan Neneng.
Selain mengajak mitra untuk sama-sama menjalankan protokol kesehatan, Grab juga membuat inovasi baru untuk menyambut bulan Ramadan dan meningatkan peluang pendapatan mitra pengemudi Grab, salah satunya GrabAssistant.
Layanan tersebut diluncurkan agar pelanggan dapat meminta bantuan kepada mitra pengantar untuk menangani kebutuhan mendesak pelanggan.
“Kami juga telah meluncurkan GrabAssistant; Layanan concierge on-demand milik Grab dimana pelanggan dapat meminta bantuan mitra pengantaran untuk menangani kebutuhan mendesak atau membeli beragam produk di toko-toko apapun yang diinginkan pelanggan. Pembayaran dilakukan kepada mitra pengantaran setelah barang tiba di tujuan,” jelas Head of GrabExpress Grab Indonesia, Tyas Widyastuti.
Tyas juga menambahkan, untuk item yang dibelanjakan dalam GrabAssistant di bawah Rp 200 ribu, akan diantar oleh mitra GrabBike. Sedangkan pesanan di atas Rp 200 ribu akan memanfaatkan jasa antar GrabCar.
Grab menegaskan, untuk barang yang dipesan berdimensi di atas 50 cm x 50 cm dengan berat lebih 15 kg akan diantar dengan GrabCar.
“Untuk memastikan keamanan pengemudi, barang yang diantar mitra GrabBike hanya berdimensi 50 cm x 50 cm dengan berat maksimal 15kg. Di luar ketentuan tersebut, sebaiknya menggunakan GrabCar,” tutup Tyas. (dda/dan)