Pemprov DKI Siapkan Sekolah Jadi Tempat Isolasi, Ketua DPRD: Pikir Matang Dampaknya
dari ratusan sekolah yang diusulkan, banyak diantaranya berada di tengah pemukiman masyarakat.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Pemprov DKI pikir matang - matang soal penggunaan gedung sekolah sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Sebab kata Prasetio, dari ratusan sekolah yang diusulkan, banyak diantaranya berada di tengah pemukiman masyarakat.
Dikhawatirkan penggunaan gedung sekolah pada lokasi itu justru membuat kawasan yang tadinya zona biru, menjadi zona merah.
Baca: 2.205 Pekerja di Bintan Jadi Korban Covid-19, 1.547 Dirumahkan 658 Di-PHK
"Ini perlu ditinjau ulang rencananya. Jangan sampai dengan kebijakan yang diputuskan justru menambah luas penyebaran," kata Prasetio saat dikonfirmasi, Kamis (23/4/2020).
"Jangan sampai di kawasan zona biru justru menjadi zona merah dengan kebijakan yang dikeluarkan. Harus dipikirkan dengan matang," imbuhnya.
Jika alasan penggunaan tempat belajar mengajar itu dilatarbelakangi karena keterbatasan tempat isolasi, Prasetio lebih mengusulkan pemerintah daerah meminta ke pemerintah pusat untuk difasilitasi.
"Saya yakin pasti ada titik temu, jalan keluar tanpa harus menjadikan sekolah-sekolah ruang isolasi pasien corona," pungkasnya.
Baca: Jusuf Kalla: Tak Ada Gunanya Mudik Sekarang, Waktu Habis untuk Jalani Karantina
Diketahui, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana menerbitkan surat edaran Nomor 4434/-1.772.1 perihal daftar sekolah yang dipersiapkan sebagai tempat isolasi pasien kasus Covid-19 dan akomodasi tenaga medis.
Jumlahnya mencapai 140 sekolah, tersebar di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta.
Baca: Susi Pudjiastuti Jelaskan Beda Mudik dengan Pulang Kampung
Adapun hal ini sebagai tindaklanjut Instruksi Sekretaris Daerah DKI Jakarta Nomor 29 Tauun 2020 tentang Penyediaan Akomodasi dan Fasilitas Pendukung bagi Tenaga Kesehatan yang menangani Covid-19.
Dijelaskan Nahdiana, sekolah - sekolah itu diusulkan oleh para lurah dan camat. Tapi tidak semuanya akan digunakan. Hanya sekolah yang lulus uji kelayakan dan sesuai protokol kesehatan bakal difungsikan.
"Sekolah tersebut diusulkan oleh para lurah dan camat, dan akan di tinjau kelayakan sesuai protokol kesehatan oleh tim," kata Nahdiana saat dikonfirmasi, Selasa (21/4/2020).
"Ini baru laporan usulan karena kami bertugas mendata yang mungkin dapat digunakan membantu penanganan Covid-19," ungkapnya.