Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peran Krusial Pemimpin Hadapi Covid-19

Kebijakan nasional semesta membutuhkan dukungan penuh dari seluruh komponen bangsa.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Peran Krusial Pemimpin Hadapi Covid-19
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi: Petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Covid-19 Tingkat Kota Bandung memeriksa suhu tubuh setiap penumpang bus yang baru turun di Cek Poin Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Kamis (23/4/2020). Pelaksanaan penerapan PSBB selama 14 hari itu, dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jumlah pasien positif terinfeksi coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia terus bertambah.

Untuk menangani pandemi Covid-19, diperlukan peran seorang pemimpin menghadapi ancaman non militer tersebut.

Sampai Kamis (23/4/2020) pukul 12.00 WIB, tercatat total kasus positif meningkat menjadi 7.775 pasien.

Pasien sembuh sebanyak 960 orang. Sedangkan, kasus meninggal menjadi 647 orang.

“Peran seorang pemimpin menerapkan strategi pertahanan semesta menghadapi covid-19 sangat kritikal mengingat pandemik ini termasuk jenis ancaman pertahanan non-militer," kata Thomas Nur Yaputra, alumni Lembaga Ketahanan Nasional, saat dihubungi Jumat (24/4/2020).

Baca: Hukum Sengaja Mandi pada Siang Hari Ketika Puasa Ramadhan

Baca: Luhut: Puasa Bagian dari Upaya Putus Rantai Penyebaran Covid-19

Baca: Nia Ramadhani Sebut dalam Pernikahan Setiap Hari adalah Proses Penyesuaian, Ayu Dewi: Lo Canggih Sih

Dia menjelaskan, para pemangku kebijakan harus fokus bekerja berpedoman pada keselamatan rakyat yang notabene hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex Exto). Sementara hal yang lain dapat ditunda terlebih dahulu.

Berita Rekomendasi

"Curahkan segenap waktu, tenaga, pemikiran, dan sumber daya terhadap penanganan pandemi COVID-19.

Jadi segala keputusan dan kebijakan yang diambil sebaiknya dikaji secara matang sehingga tidak menimbulkan erosi kepercayaan umum maupun gesekan dan konflik - konflik internal," kata dia.

Namun, kata dia, kebijakan nasional semesta membutuhkan dukungan penuh dari seluruh komponen bangsa.

Tidak boleh lagi ada kepentingan politik dan kepentingan kelompok dalam menanggulangi ancaman pandemi Covid-19.

Salah satu faktor yang sangat berperan menciptakan situasi kondusif dalam penanganan adalah dengan mempertahankan ekonomi rakyat.

Baik melalui bantuan pemerintah, maupun stimulus kepada para pelaku usaha.

"Rakyat dapat memahami bahwa pandemik ini adalah bencana nasional dan internasional selama isu perut dapat dibantu oleh pemimpinnya.

Sejarah mengajarkan kita bahwa ketika "isu perut" ini terusik, maka ancaman fatal di depan mata," tutur Kepala Biro Pertahanan Partai Demokrat itu.

Untuk diketahui, Partai Demokrat melalui Gerakan Nasional Demokrat Lawan Corona membantu masyarakat di tengah pandemik COVID-19.

Per tanggal 21 April 2020, Partai Demokrat mendistribusikan lebih dari 1 juta masker, 150 ribu paket sembako, 77 ribu hand sanitizer, 630 ribu liter cairan disinfektan serta uang tunai Rp 5 milliar di 34 provinsi.

Banyak aksi nyata dari masyarakat membantu pemerintah, mulai dari lingkup pribadi, RT/RW, alumni sekolah, seperti Yayasan Alumni Indiana University Indonesia, sampai perusahaan - perusahaan swasta lainnya.

Selain daripada itu, Yayasan Budha Tzu Chi juga telah berperan sangat aktif menggalang dana sebesar 500 milyar untuk membantu Pemerintah dan Masyarakat menghadapi COVID-19.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas