Tim Pengawas Covid-19 DPR Sebut Test Kit RT-PCR Biofarma Siap dalam Satu Bulan Kedepan
Tim Pengawas DPR untuk Covid-19 melakukan pengawasan ke beberapa zona merah seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – PT Biofarma (Persero) terus mempercepat proses produksi Rapid Test berbasis Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk memeriksa virus Corona atau Covid-19.
Bahkan jika tidak ada aral melintang, Biofarma siap memproduksi RT-PCR lokal tersebut dalam satu bulan ke depan.
“Dari laporan yang disampaikan direktur Biofarma RT-PCR tersebut akan disiap diproduksi massal dalam waktu 1 bulan kedepan. Ini tentu kabar gembira karena salah satu kesulitan adanya rapid test massal di tanah air karena kita masih tergantung RT-PCR dari luar negeri yang itu rebutan dengan negara lain,” ujar Ketua Tim Pengawas Covid-19 DPR untuk Kunjungan Kerja Wilayah Jawa Barat, Cucun Ahmad Sjamsurijal, usai pertemuan dengan Direksi PT Biofarma di Bandung, Kamis (23/4/2020).
Untuk diketahui DPR membentuk Tim Pengawas Penanganan Covid-19 untuk memantau berbagai Langkah pemerintah dalam mempercepat penanggulangan wabah corona di tanah air.
Tim ini diketuai oleh Wakil Ketua DPR Korkesra Muhaimin Iskandar.
Tim Pengawas DPR untuk Covid-19 ini kemudian melakukan pengawasan ke beberapa zona merah seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Untuk tim ke Jawa Barat dipimpin oleh Cucun Ahmad Sjamsurijal dengan anggota Diah Pitaloka (PDIP), Selley Andriani (PDIP), Dewi Asmara (Golkar), Sodik Mujahid (Gerindra), Sitti Mukaromah (PKB, Ali Taher (PAN), Nur Azizah (PKS), dan Nurhayati (PPP).
Untuk kunjungan kerja di Jawa Barat ini Tim Pengawas DPR untuk Covid-19 bertemu dengan direksi PT Biofarma dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selaku Ketua Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 wilayah Jabar.
Dia menjelaskan saat ini Indonesia membutuhkan rapid test massal untuk memetakan para pasien yang positif Covid-19.
Pemetaan pasien positif Covid-19 ini penting karena akan memudahkan proses tracing dan proses isolasi orang-orang yang sempat kontak dengan pasien positif.
Dengan demikian rantai penularan Covid-19 bisa dengan mudah untuk diputus.
“Selama ini rapid test massal tidak bisa cepat dilaksanakan karena kita kekurangan RT-PCR sehingga banyak orang positif Covid tanpa gejala (OTG) yang menjadi salah satu rantai utama penularan wabah corona di tanah air,” katanya.
Selain RT-PCR, kata Cucun, PT Biofarma juga siap memproduksi vaksin Covid-19.
Saat ini Biofarma bekerjasama Kementerian Riset dan Teknologi membuat konsorsium penemuan vaksin Covid-19 Indonesia.