Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hukuman Unik untuk Pelanggar Karantina di Sragen dan India: Diinapkan di Rumah Hantu, Masuk Ambulans

"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu," katanya

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Hukuman Unik untuk Pelanggar Karantina di Sragen dan India: Diinapkan di Rumah Hantu, Masuk Ambulans
Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Setelah kejadian itu, orangtua para pemudik menemui Mulyono tiga kali memohon agar anaknya tersebut dapat menjalani karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

Mulyono tidak begitu saja mengabulkan permohonan mareka.

Akhirnya dengan petimbangan dan komitmen orangtua untuk mengawasi anak-anaknya karantina mandiri di rumah, ketiganya dilepaskan untuk menjalani karantina di rumah.

"Orangtuanya setuju untuk membantu dan mengawasi anaknya karantina mandiri di rumah akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," ujar dia.

Mulyono mengatakan, rumah hantu yang disediakan untuk karantina bagi pemudik bandel tersebut memanfaatkan bangunan bekas gudang tas.

Gudang tas ini sudah sekitar 10 tahun dibiarkan kosong.

BERITA REKOMENDASI

"Niat kita membuat rumah hantu ini adalah untuk karantina bagi pemudik yang bandel menjalani karantina mandiri di rumah," ungkap dia.

Mulyono berharap, dengan adanya kejadian pemudik yang didatangi sosok hantu saat menjalani karantina di rumah hantu, tidak ada lagi pemudik yang bandel.

Baca: Mahfud MD Ungkap Penegakan Hukum Terhadap Pemudik Bakal Semakin Ketat

Pemudik yang baru pulang mudik dari perantauan diharapkan bisa menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dengan tertib.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Rumah Hantu Dijadikan Tempat Karantina bagi Pemudik yang Bandel

Hukuman bagi Warga yang Bandel di India

ILUSTRASI - Turis di India dihukum, diminta menulis permintaan maaf 500 kali
ILUSTRASI - Turis di India dihukum, diminta menulis permintaan maaf 500 kali (Twitter/SCMP)

Baca: Update Corona Global 25 April Pukul 14.00 WIB: AS Urutan Pertama dengan Jumlah Positif 900 Ribu

Aparatur keamanan di India memiliki cara berbeda dalam menghadapi masyarakat yang tak patuhi aturan lockodown di negara itu.

Beberapa waktu lalu, polisi India menggunakan rotan dan memberikan pukulan keras bagi para pelanggar.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas