Ilmuwan: Virus Corona Dapat Mengeksploitasi Bagian Penting Sistem Kekebalan Tubuh
Penelitian terbaru, ilmuwan berspekulasi bahwa virus corona dapat mengeksploitasi bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Virus corona saat ini menjadi pandemi global yang mengancam dunia.
Jutaan orang di dunia kini telah terinfeksi.
Penelitian terbaru, ilmuwan berspekulasi bahwa virus corona dapat mengeksploitasi bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.
Mengutip dari worldometers.info, hingga Selasa (28/4/2002), sebanyak 3.083.453 orang di dunia telah terinfeksi.
Angka kematian mencapai 212.498 orang sementara 934.140 orang dinyatakan sembuh.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, virus corona mungkin menginfeksi manusia dengan mengeksploitasi bagian penting dari sistem pertahanan tubuh seseorang.
Penelitian tersebut berdasarkan pada temuan sebelumnya yakni target virus corona yang kemudian memasuki sel terutama melalui reseptor ACE2 dibantu oleh enzim yang dikenal sebagai TMPRSS2.
Mengutip dari South China Morning Post, tim peneliti termasuk ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Universitas Harvard menemukan bahwa, reseptor ACE2 mungkin dirangsang oleh sistem kekebalan tubuh.
Baca: Jawaban Ahli soal Pertanyaan Apakah Garam juga Bisa Hancurkan Virus Corona seperti Sinar UV
Baca: Modus Mudik Naik Truk dan Kontainer, Kakorlantas : Bahaya Kurang Oksigen dan Tertular Corona
Baca: Anies Sebut Hasil PSBB di Jakarta Sudah Terlihat, tapi Masalah Corona Harus Dituntaskan
Hal ini akan membuat tubuh membuka lebih banyak pintu bagi masuknya virus.
Para ilmuwan menjelaskan, interferon ditemukan merangsang gen ACE2 yang kemudian berpotensi membuat virus menginfeksi banyak sel.
Temuan in diterbitkan dalam jurnal Cell pada Selasa lalu.
Dalam kasus ini, peran ACE2 yang melindung organ akan rentan terhadap Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Jose Ordavos-Montanes, seorang ilmuwan dari Rumah Sakit Anak Boston di Harvard.
"ACE2 juga penting dalam melindungi orang selama berbagai jenis cedera paru-paru."