Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ilmuwan: Virus Corona Dapat Mengeksploitasi Bagian Penting Sistem Kekebalan Tubuh

Penelitian terbaru, ilmuwan berspekulasi bahwa virus corona dapat mengeksploitasi bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Ilmuwan: Virus Corona Dapat Mengeksploitasi Bagian Penting Sistem Kekebalan Tubuh
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona- Penelitian terbaru, ilmuwan berspekulasi bahwa virus corona dapat mengeksploitasi bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. 

Jose menjelaskan, karena virus corona menargetkan ACE2 maka kemungkinan virus akan mengekspolitasi perlindungan normal seseorang.

“Ketika ACE2 muncul, itu biasanya respons yang produktif. Tetapi karena virus menggunakan ACE2 sebagai target, kami berspekulasi bahwa itu mungkin mengeksploitasi respon perlindungan normal," katanya.

Ilmuwan Sebut Kemungkinan Virus Corona Muncul Sejak September

Sebelumnya, para ilmuwan di Universitas Cambridge memprediksi, wabah virus corona pertama kali muncul pada awal September.

Mengutip dari South China Morning Post, peneliti menyelidiki asal virus dengan menganalisis sejumlah besar strain dari seluruh dunia.

Wabah kemungkinan terjadi antara 13 September dan 7 Desember.

Ahli Genetika dari Universitas Cambridge Peter Forster mengatakan, kemungkinan virus corona bermutasi beberap bula lalu di kelelawar atau hewan lain atau bahkan mungkin manusia.

BERITA TERKAIT

"Virus ini mungkin telah bermutasi menjadi bentuk 'manusia-efisien' terakhir berbulan-bulan lalu, tetapi tetap berada di dalam kelelawar atau hewan lain atau bahkan manusia selama beberapa bulan tanpa menulari individu lain," katanya.

Mereka kemudian memprediksi bahwa penularan mulai menyebar pada 13 September dan 7 Desember.

Peneliti menemukan bahwa sebagain besar strain yang diambil sampelnay di Amerika Serikat dan Australia secara genetik lebih dekat dengan virus kelelawar daripada jenis yang lazim pada pasien di Asia timur.

Sementara jenis virus utama di Eropa adalah keturunan dari varian Asia Timur.

Namun, mereka hanya berhasil mengumpulkan 160 strain pertama hingga akhir Desember.

Ukuran sampel yang kecil tersebut membatasi kemampuan peneliti untuk menentukan kapan dan di mana wabah pertama kali muncul.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas