Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

1.700 WNI Masih Bertahan di China

Djauhari Oratmangun mengatakan saat penyebaran virus corona terjadi pada Desember 2029, terdapat 15.000 WNI yang berada di China.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 1.700 WNI Masih Bertahan di China
Hector RETAMAL / AFP
Foto dari udara menunjukkan laboratorium BSL-4 di Institut Virologi Wuhan di Wuhan di Provinsi Hubei Tengah Cina pada 17 April 2020. Laboratorium epidemiologi P4 dibangun bekerja sama dengan perusahaan bio-industri Prancis Institut Merieux dan Akademi Ilmu Pengetahuan China . Fasilitas ini adalah di antara segelintir laboratorium di seluruh dunia yang dibuka untuk menangani patogen Kelas 4 (P4) - virus berbahaya yang berisiko tinggi penularan dari orang ke orang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini sebanyak 1.700 warga negara Indonesia (WNI) masih berada di China usai penyebaran virus corona atau Covid-19 perlahan mereda di Negeri Tirai Bambu itu.

"Saat ini tinggal 1.700 (WNI) yang ada di China dan kita komunikasi terus bersama mereka," ujar Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun dalam diskusi online Jakarta Defence Studies, Selasa (28/4/2020).

Djauhari Oratmangun mengatakan saat penyebaran virus corona terjadi pada Desember 2029, terdapat 15.000 WNI yang berada di China.

Seiring waktu, mereka pun kembali ke tanah air.

Namun demikian, sedikitnya terdapat 1.700 WNI yang tetap bertahan di China pada tiga bulan terakhir.

Selama bertahan, kata Djauhari, perwakilan pemerintah Indonesia di China aktif memberikan bantuan kepada para WNI tersebut.

"Selama periode tiga bulan ini membantu mereka dengan memberikan masker dan logistik," kata dia.

Berita Rekomendasi

Djauhari juga menyebut, kendati perkembangan kondisi di China berangsur membaik, tetapi otoritas setempat tetap memberlakukan kebijakan social distancing.

Baca: Perut Buncit Gigi Hadid setelah Dikabarkan Hamil Anak Zayn Malik

Ia mengungkapkan, pembatasan pengunjung restoran juga diberlakukan.

Bagi mereka yang akan makan, maksimal restoran tersebut diisi 20 sampai 30 pengunjung secara bergantian.

"Semua pakai masker jika di luar. Lalu restoran hanya boleh 20 sampai 30 orang. Duduknya juga masih dijaga jarak. Masing-masing meja hanya bisa maksimal menerima tiga orang," kata Djauhari.

"Begitu juga dengan kalau kita berkunjung ke mal atau ke tempat-tempat umum lain," ungkap dia.

Sebelumnya, pada Rabu (25/3/2020), di Provinsi Hubei, China, pemerintah setempat mulai membebaskan 60 juta warganya dari lockdown akibat penyebaran wabah virus corona yang berpusat di Wuhan, Hubei, China.

Hal itu menyiratkan tanda bahwa pemerintah China mulai percaya diri dalam tindakan mereka mengatasi wabah virus corona.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas