Pemprov Sumut Kekurangan Dana, Tenaga Kesehatan Covid-19 Kecewa Dipulangkan, Merasa Diusir
Akibat kekurangan biaya, seluruh tenaga medis yang bertugas di RS GL Tobing Medan dipulangkan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Akibat kekurangan biaya, seluruh tenaga medis yang bertugas di RS GL Tobing Medan dipulangkan.
Mereka diinstruksikan oleh pihak penginapan Travel Hub tempat mereka menginap selama bertugas untuk meninggalkan lokasi penginapan (check out) setelah bertugas selama satu bulan lebih.
"Kalau secara baik-baik dikabarkan sebelumnya tentu kami bisa terima, tapi ini mendadak sekali, kami jujur sedih dan kecewa," ungkap seorang perawat relawan Gugus Tugas Covid-19 yang bertuga di rumah sakit GL Tobing, Teddy Soaloon Purba, Sabtu (2/5/2020).
Teddy mengatakan pihak Travel Hub menunjukkan surat resmi dari Gugus Tugas, namun belum di print dan belum disebar kepada seluruh tenaga medis.
"Kami menanyakan apakah memang ada arahan resmi, mereka bilang ada, tapi suratnya belum di print, kami pun tidak dikasih akses untuk mendapatkannya," ungkap Teddy.
Teddy mengaku bahwa surat arahan untuk pemberhentian kerjasama antara pihak Gugus Tugas dengan Travel Hub belum disampaikan kepada para tenaga kesehatan.
"Ternyata memang ada suratnya, tapi enggak dikasih ke kami. Pas diinstruksikan keluar kami bertanya kenapa, baru ditunjukkan, itupun tidak disebar," katanya.
Dalam surat tersebut yang ditandatangani langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatra Utara, Sabrina.
Isi surat menerangkan bahwa pihak Gugus Tugas Covid-19 memberhentikan kerjasama dengan pihak Travel Hub.
"Kami jujur terkejutlah, beberapa ada teman-teman juga yang rumahnya jauh karena insentif pun belum ada jadi kesusahan enggak ada uang. Saya bilang sampaikan saja di grup WhatsApp karena ada yang berwenang supaya ditindaklanjuti," ungkap Ketua PDUI Sumut, Rudi Sambas.
Ruben berharap tindakan pemerintah bisa seimbang dengan kerelaan para tenaga medis untuk memberikan sumbangsih tenaganya.
"Kami awalnya mau bertugas meskipun persoalan upah itu belakangan, kecewanya kenapa pemberhentiannya kami persoalan biaya. Padahal awalnya kita berbicara soal kerelawanan," pungkasnya.(cr14/tri bun-medan.com)
Kepala Dinas Bantah Mengusir
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara, Alwi Mujahit mengaku tidak ada mengusir para tenaga medis di Rumah Sakit Rujukan GL Tobing, Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.
"Nggak ada kita usir mereka dari rumah sakit," ucapnya.
Hanya saja, kata dia, para tenaga medis di rumah sakit tersebut mengeluh dan tidak mau merawat pasien yang terpapar virus Corona atau Covid-19.
"Mereka tidak mau merawat kalau satu kamar dua orang, makanya mereka mengeluh," katanya, melalui sambungan telepon genggam, Sabtu (2/5/2020).
Permintaan ini disampaikan, karena pemerintah kekurangan anggaran untuk membiayai seluruh perawatan pasien dan gaji para tenaga medis yang berada di rumah sakit tersebut.
"Cemana lagi, kami kekurangan anggaran untuk membiayai," jelasnya.
Dalam waktu dua Minggu, kata dia Pemprov Sumut telah mengeluarkan uang senilai Rp 500 juta lebih untuk membayarkan seluruh kegiatan yang ada di rumah sakit tersebut.
Untuk itulah, makanya pemerintah meminta kepada tenaga medis untuk menempatkan dua pasien dalam satu kamar, agar dapat menghemat anggaran yang ada.(wen/tri bun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Terkait Tenaga Medis Covid19 Diusir dari Rumah Sakit, Kadis Kesehatan Sumut: Nggak Ada Kita Usir,
dan Bertugas Sebulan dan Jauh dari Keluarga, Tenaga Kesehatan Covid-19 yang Diberhentikan Merasa Kecewa,