Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Mengurangi Gangguan Kecemasan akibat Pandemi Corona Menurut Ahli: Menerima dan Batasi Informasi

Cara mengurangi kecemasan akibat wabah corona menurut Dokter Psikiater di Klinik Psikosomatik OMNI Hospital Alam Sutera Tangerang, dr Andri SpKJ FAPM.

Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Cara Mengurangi Gangguan Kecemasan akibat Pandemi Corona Menurut Ahli: Menerima dan Batasi Informasi
HOME Magazine
Umumnya Psikosomatik muncul karena adanya stres, kecemasan, hingga depresi. Ketika kebutuhan psikologis ini tidak dirasakan dengan benar, hal itu dapat menyebabkan penyakit somatik akibat konversi histeria. 

Di antaranya adalah menerima kenyataan, melakukan relaksasi dan membatasi informasi.

Ilustrasi panik atau cemas (pixabay.com/xusenru)
Ilustrasi panik atau cemas (pixabay.com/xusenru)

Baca: Mengenali Gangguan Kecemasan Akibat Wabah Corona dan Faktor-faktor Penyebabnya Menurut Ahli

Terkait dengan menerima kenyataan, dr Andri menjelaskan, hal itu dilakukan agar diri kita tidak terlalu terbebani dengan kondisi saat ini.

Pasalnya, kondisi sulit akibat corona juga dirasakan banyak orang dari berbagai negara yang terdampak.

"Pertama yang perlu diperhatikan adalah menerima kenyataan kondisi ini, ikhlas adalah salah satu cara untuk menerima."

"Kita belajar untuk menerima bahwa keadaan ini semua manusia ikut mengalaminya."

"Ada lebih dari 200 negara mengalami hal yang sama," ungkapnya.

Selain itu, dr Andri menyatakan, berupayalah untuk menganggap kondisi akibat wabah bisa membuat diri kita 'naik kelas' dalam kehidupan.

Berita Rekomendasi

"Supaya kita bisa jadi manusia yang lebih baik lagi," tambahnya.

Siapa sangka, ada kekuatan super pada diri orang dengan gangguan kecemasan. So, jangan minder ya!
Gangguan kecemasan (Neuro Science)

Baca: Tahapan Seseorang Perlu Mendapat Pertolongan untuk Atasi Gangguan Cemas akibat Wabah Corona

Kendati demikian, dr Andri tak memungkiri adanya kesulitan dalam menghadapi krisis kehidupan seperti saat ini.

"Untuk itu tidak masalah bila diri kita merasakan sedih, kecewa dan marah atas kondisi ini," jelasnya.

Menurutnya, perasaan tersebut adalah bagian dari norma yang wajar.

"Tapi jangan lupa kita mulai mencatat apa yang bisa kita lakukan supaya bisa lebih baik lagi kedepan," paparnya.

Selain itu, cara kedua dari dr Andri adalah melakukan relaksasi.

Relaksasi bisa dilakukan kapan saja, misalnya dalam kondisi berpuasa seperti sekarang, bisa dilakukan sehabis sembayang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas