Gugus Tugas: Jangan Diinterpretasikan Covid-19 Sudah Melandai Meski Bulan Mei Trennya Menurun
Meski ada penurunan kasus pada tanggal 1 Mei, hal tersebut tidak dapat diinterpretasikan bahwa kurva Covid-19 telah melandai
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Menurut para ahli, virus bisa memasuki sistem saraf melalui indera penciuman yang terletak di atas rongga hidung.
Setelah itu, virus menyebar dari hidung ke otak.
Itu sebabnya, mengapa banyak pasien Covid-19 juga mengalami gejala kehilangan indera penciuman dan perasa.
Selain itu, reaksi tubuh terhadap infeksi juga bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf pada beberapa pasien Covid-19.
"Respons tubuh dalam melawan infeksi juga bisa berpengaruh pada saraf dan otak manusia,” ucap Sherry Chou, ahli neurologi dari University of Pittsburgh.
Sakit kepala adalah salah satu gejala umum dari Covid-19.
Menurut Igor Koralnik, profesor neurologi di Feinberg School of Medicine di Northwestern, gejala tersebut merupakan bagian dari gangguan neurologi yang merupakan respon tubuh dalam melawan infeksi.
Sulit bernapas juga menjadi gejala umum dari Covid-19.
Menurut Koralnik, hal itu menunjukan potensi virus yang telah merusak batang otak, khususnya yang mengatur dan mengendalikan pusat pernapasan.
"Infeksi pada bagian sistem saraf ini dapat semakin memperburuk kegagalan pernapasan pasien," kata Koralnik.
Baca: Dana Kartu Prakerja Senilai Rp 600 Ribu Cair ke 456.265 Peserta
Kerusakan pada otak dan sistem saraf juga bisa disebabkan dari dampak hilangnya oksigen dari paru-paru yang menyebabkan kegagalan organ multi sistem.
Keseluruhan proses tersebut bisa menyebabkan pasien dalam kondisi kritis hingga mengembangkan komplikasi neurologi.
Pencegahan
Agar hal tersebut tidak terjadi kepada kita, sebaiknya kita melakukan langkah pencegahan dengan tidak melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, mencuci tangan sesering mungkin, dan memakai masker.