Hati-hati Ternyata Laki-laki Lebih Rentan Terpapar Covid-19
Tentang jenis kelamin, menarik sekali kalau kita lihat ternyata sekitar 60 persen yang positif adalah orang berjenis kelamin laki-laki
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof. drh. Wiku Adisasmito mengatakan orang dengan jenis kelamin laki-laki lebih rentan terpapar virus corona atau Covid-19.
"Tentang jenis kelamin, menarik sekali kalau kita lihat ternyata sekitar 60 persen yang positif adalah orang berjenis kelamin laki-laki," ujar Wiku, dalam konpers bertema 'Gerakan Kurva Landai' di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (9/5/2020).
"Laki-laki lebih rentan, kita harus berhati-hati dan makanya kita harus selalu jaga jarak," imbuhnya.
Baca: Pengumpulan Data dari Seluruh Daerah Jadi Navigasi Tim Gugus Tugas Lihat Pergerakan Covid-19
Meski perempuan hanya memiliki persentase terpapar sebesar 40 persen, namun Wiku tetap mengimbau agar semua orang mengikuti anjuran pemerintah.
Anjuran yang dimaksud seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak satu sama lain, memakai masker hingga menjaga imunitas tetap tinggi.
Wiku mengungkap gambaran persentase yang ia ungkap adalah gambaran dengan skala nasional.
Oleh karenanya, jika masyarakat yang ingin melihat perkembangan di daerahnya dapat mengakses www.covid19.go.id
Sebelumnya diberitakan, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof. drh. Wiku Adisasmito mengatakan pentingnya pengumpulan data dari seluruh daerah di Indonesia.
Baca: Bulan Terburuk Sejak Depresi Hebat: Tingkat Pengangguran AS Melonjak, 20,5 Juta Pekerjaan Dipangkas
Wiku menilai data-data yang dikumpulkan tersebut akan membuat Tim Gugus Tugas mampu melihat sebenarnya apa yang terjadi di Indonesia.
"Yang perlu kami sampaikan dengan pengumpulan data yang lebih lengkap dari seluruh daerah. Baik dari Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan puskesmas, maka kita akan bisa melihat sebenarnya apa yang terjadi di Indonesia," ujar Wiku, dalam konpers bertema 'Gerakan Kurva Landai' di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (9/5/2020).
Baca: BNPB: 1.221 Bencana Terjadi Sejak Awal Tahun, Banjir Paling Makan Korban
Menurutnya, data tersebut akan menjadi navigasi bagi pihaknya dalam melihat pergerakan virus corona. Seperti contohnya melihat dari gejala pasien-pasien positif.
Dari data bahkan bisa diketahui bahwa gejala yang kerap muncul pada pasien positif Covid-19 adalah batuk.
"Karena data yang ada adalah navigasi buat kita bersama. Sehingga kita bisa melihat pergerakan lawan kita, jadi Covid-19 itu gerakannya bisa kita lihat dari refleksi data yang ada dimana pertama kita bisa melihat dari gejala positif," kata dia.
Baca: Jadi Tersangka, Roy Kiyoshi Resmi Ditahan
Selain itu, Wiku mengungkap pihaknya juga melihat data terkait usia dan jenis kelamin paling rentan terhadap Covid-19. Kemudian juga perihal kondisi penyakit penyerta yang rentan.
Dari usia, Wiku menyebut kelompok usia di atas 45 tahun sangatlah rentan terhadap Covid-19.
"Kita bisa lihat bahwa ternyata usia yang paling rentan itu adalah di atas 45 tahun. Kasus-kasus yang meninggal menunjukkan usianya di atas 45 tahun, ternyata total itu mencapai 85 persen," kata dia.
"Jadi ini adalah informasi penting. Ini yang disebut navigasi. Kalau tahu seperti ini, maka yang harus dilakukan seharusnya melindungi orang-orang di kelompok usia tersebut. Terutama usia di atas 60 tahun," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.