Kebangkitan Industri Properti Diperkirakan Tertahan Pandemi Corona
Indikasi dampak pandemi terhadap pasar properti nasional tercermin lewat turunnya indeks suplai properti pada kuartal pertama 2020.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
Angka ini turun sebesar 4,2% secara kuartalan.
Senada dengan DKI Jakarta, RIPMI-S Q1 2020 Banten sebesar 127,5 atau turun sebesar 3,3% secara kuartalan.
Kendati menunjukkan kenaikan dari sisi indeks harga, Jawa Barat mengalami penurunan dari sisi suplai.
Indeks suplai Jawa Barat berada pada angka 102,6 atau turun 4,5% secara kuartalan.
Baca: Terima 3 Pasien Rujukan, Kini RSD Pulau Galang Rawat 19 Pasien Positif Covid-19
Secara umum berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2020 terjadi perlambatan hampir di semua wilayah yang menjadi indikasi dampak pandemi terhadap sektor properti sementara hunian segmen kelas menengah dan menengah bawah menunjukkan sentimen positif dari sisi penawaran.
Marine menambahkan bahwa implementasi dari relaksasi LTV untuk rumah kedua maupun kebijakan penurunan BI 7 Day RR menjadi 4.5% serta relaksasi perumahan subsidi harus disosialisasikan dan dilaksanakan dengan lebih gencar agar roda industri properti tetap berjalan di situasi yang sedang terdampak pandemi Corona seperti sekarang ini.
“Kombinasi kebijakan relaksasi LTV dan penyesuaian harga dan promo dari pengembang sesungguhnya menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi investor untuk menambah portfolio propertinya, terutama mereka yang memiliki modal untuk investasi jangka panjang," katanya.
"Kalangan, perbankan diharapkan bisa segera menurunkan suku bunga KPR-nya menyesuaikan dengan BI Repo Rate agar hasrat masyarakat untuk membeli rumah tetap terjaga di situasi pandemi ini,” tegas Marine.
Pengembang disarankan mengincar kalangan investor dan pembeli rumah pertama dengan memanfaatkan penawaran harga khusus serta kemudahan pembayaran, penyesuaian strategi pemasaran dengan cara online, serta penerapan beragam kebijakan pemerintah.
Sementara bagi konsumen, pasar saat ini sedang berada pada kondisi buyer’s market.
Konsumen bisa memanfaatkan promo diskon, kemudahan pembayaran, bonus, dan lain-lain untuk mendapatkan properti dengan harga yang terjangkau.
“Pada situasi seperti ini pengembang biasanya menawarkan begitu banyak promo, bonus, serta kemudahan lainnya, oleh karena itu pembeli disarankan untuk bernegosiasi dengan penjual agar bisa mendapatkan harga yang kompetitif," katanya.
"Bagi pencari properti, saat ini adalah momen now or never; kapan lagi bisa membeli properti dengan harga spesial. Begitu juga dengan investor, properti yang ditawarkan dengan harga spesial tentu memiliki peluang investasi yang lebih besar di kemudian hari, saat situasi berangsur normal,” ujar Marine menambahkan.
Di tengah situasi ini, Rumah.com sebagai portal properti terdepan di Indonesia dan bagian dari PropertyGuru Group, perusahaan teknologi properti terdepan di Asia, menghadirkan serangkaian inisiatif yang merangkum semangat positif #RumahSegalanya di mana sekarang justru menjadi kesempatan kita merenungi kembali arti rumah.