Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Pemerintah agar Masifkan Pengujian dengan PCR
temuan kasus positif melalui pengujian dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi kunci untuk melakukan langkah lanjutan memutus penyebaran virus
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah segera memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 atau corona.
Menurutnya, temuan kasus positif melalui pengujian dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi kunci untuk melakukan langkah lanjutan memutus penyebaran virus.
Baca: Dino Patti Sarankan Pemerintah Perkuat Jaringan Internasional dan Diplomasi untuk Vaksin Covid-19
"Pengujian dengan PCR secara massif ini perlu dilakukan agar bisa segera mendeteksi kawasan atau wilayah-wilayah yang rawan penularan, seperti kawasan pemukiman padat di perkotaan dan daerah-daerah yang menjadi tujuan pemudik termasuk di daerah pedesaan," papar Kurniasih kepada wartawan, Jakarra, Senin (11/5/2020).
Sampai saat ini pengujian dengan PCR masih relatif sedikit di Indonesia dan lebih banyak melakukan rapid test dengan antigen.
Sampai tanggal 10 Mei atau dua bulan 8 hari dari pengumuman kasus pertam Covid-19 di Indonesia, pengujian dengan PCR di Indonesia baru dilakukan terhadap 113.452 spesimen dengan tingkat positif mencapai 12,4 persen.
Baca: Ferdian Paleka Alami Perundungan dalam Sel, Keluarga Marah dan Akan Ajukan Penangguhan Penahanan
Menurut Kurniasih, idealnya uji PCR dilakukan terhadap 1 persen penduduk suatu negara, di mana Indonesia perlu uji 2,7 sampai 3 juta spesimen yang tersebar di daerah-daerah yang sudah ditemukan kasus positif.
"Tanpa melalukan pengujian PCR yang masih, masih sulit mendapatkan gambaran yang sebenarnya dari perkembangan dan penyebaran Covid-19 di Indonesia," paparnya.
Kurniasih khawatir jika tes PCR tidak dilakukan secara masif, maka pendemi akan berlangsung panjang dan periode pemulihan masih akan lama.
"Pemerintah juga harua mendisiplinkan penerapan PSBB bukan malah melakukan relaksasi, karena angka penambahan pasien Covid masih terus meningkat tajam tiap hari di akhir-akhir ini," ujar Kurniasih.