Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Persatuan Insinyur Indonesia Siapkan Rekomendasi Hadapi New Normal di Tengah Pandemi Covid-19

Berbagai skema kondisi normal baru ke depan sesuai dengan bidangnya masing-masing

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Persatuan Insinyur Indonesia Siapkan Rekomendasi Hadapi New Normal di Tengah Pandemi Covid-19
istimewa
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengatakan banyak sektor harus beradaptasi di tengah pandemi Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengatakan banyak sektor harus beradaptasi di tengah pandemi Covid-19.

Tak terkecuali bidang keinsinyuran yang dituntut memberi kontribusi nyata untuk membantu masyarakat menghadapi kondisi new normal atau normal baru.

"Sekarang banyak hal berubah. Insinyur sebagai kalangan cerdik cendekia wajib memberi kontribusi konkret dalam kehidupan masyarakat kini di masa pandemi dan nanti.

Di sinilah insinyur harus berperan dan berinovasi agar dalam situasi apapun kita semua siap beradaptasi," ujar Heru, melalui Focus Group Discussion (FGD) yang diinisiasi PII secara daring, dalam keterangannya, Senin (11/5/2020).

Baca: Jenazah Anaknya Dilarung, Pupusnya Harapan Ibu: Bos Minta Rekening, Ternyata Anak Saya Meninggal

Baca: Mikel Arteta Diyakini Mampu Bawa Arsenal Terbang Makin Tinggi

Baca: Jawaban Soal Kelas 4-6 SD TVRI, Berapa Banyak Air Hujan yang Menambah Isi Dalam Drum? Senin, 11 Mei

Baca: Ketua BNPB Apresiasi Kepatuhan Warga Saat Sidak Terminal Pulo Gebang

FGD tersebut diikuti oleh hampir 400 orang peserta dengan paparan 23 bidang keinsinyuran PII yang menjelaskan berbagai skema kondisi normal baru ke depan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Secara khusus Heru menyoroti pentingnya identifikasi normal baru di setiap bidang, sekaligus mempersiapkan masyarakat untuk menghadapinya.

"Ini FGD yang holistik dari A sampai Z, dimana PII dan seluruh bidang keinsinyuran melakukan identifikasi, apa yang terjadi sekarang, apa yang terjadi pasca-pandemi, apa tantangannya bagi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, juga bagaimana cara beradaptasi di setiap bidang keinsinyuran itu. Sekaligus tentu saja apa peluang di masa depan dari berbagai tantangan yang kita hadapi sekarang ini," jelasnya.

Dalam FGD juga hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga menjabat Ketua Dewan Penasehat PII.

BERITA REKOMENDASI

Airlangga menyoroti kehidupan normal baru di masyarakat termasuk kehidupan berekonomi yang menyesuaikan dengan penyakit, serta bagaimana kemampuan beradaptasi dengan penyakit dan cara penanganannya.

Untuk menekan dampak negatif akibat situasi yang tidak pasti saat ini, Airlangga mengatakan pemerintah terus mengkaji sejumlah langkah relaksasi. "Sekuat tenaga kita berupaya agar bencana kesehatan ini tidak menjadi bencana ekonomi, apalagi kemudian menjadi bencana keuangan dan politik," kata Airlangga.

Tak hanya Airlangga, beberapa pejabat eselon I dari berbagai kementerian juga ikut serta dan menekankan pentingnya kejelian melihat peluang dalam masa pandemi.

Heru menegaskan insinyur Indonesia harus mampu mengubah semua tantangan sekarang ini menjadi potensi dan peluang-peluang baru di masa depan.

Ucapan Heru diamini oleh Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danis Hidayat Sumadilaga, yang juga menjabat Wakil Ketua Umum PII.

Danis dalam paparannya menyoroti konsep smart city di masa depan jangan diartikan hanya terkait teknologi informasi saja. Namun juga harus mencakup smart economy, smart government, smart mobility, dan smart living dalam perancangannya.

"Belajar dari kondisi pandemi ini, ke depan perencanaan pengembangan kota harus bisa memastikan kesediaan sarana dan prasarana medis yang sesuai dengan standar kesehatan.

Bahkan ruang terbuka hijau dan ruang komunitas kelak harus didesain untuk dapat difungsikan pada kondisi darurat seperti penyimpanan obat, sosialisasi bencana, dan lain sebagainya," papar Danis.

Setelahnya Heru kembali menegaskan komitmen PII dan seluruh insinyur Indonesia terkait peran mereka yang diharapkan dapat membantu mempersiapkan masyarakat lebih siap menjalani masa pandemi dan melanjutkan kehidupannya agar lebih baik.

"Kami siap membantu, untuk itu hasil FGD ini akan kami susun menjadi sebuah rekomendasi ilmiah, hasilnya akan kami serahkan kepada pemerintah, dunia usaha, akademik dan masyarakat," kata Heru.

"Hasil FGD ini akan menjadi pembelajaran penting sekaligus juga menata ulang pondasi bidang-bidang keinsinyuran untuk mampu beradaptasi dengan kondisi normal baru nanti.

Tentu termasuk skema dan prioritas anggaran juga harus berani berubah, karena kita masuk fase normal baru yang sama sekali beda dengan kondisi sebelumnya," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas