Kemendikbud Akui Tidak Semua Masyarakat Miliki Akses Listrik untuk Belajar dari Rumah
Iwan mengatakan rumah tidak bisa sepenuhnya menjadi lingkungan pembelajaran yang sama seperti sekolah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Iwan Syahril mengakui masih terdapat beberapa kendala dalam melaksanakan belajar dari rumah selama pandemi corona.
Iwan mengatakan rumah tidak bisa sepenuhnya menjadi lingkungan pembelajaran yang sama seperti sekolah.
Baca: Arief Poyuono: Kenaikkan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Rakyat Sebel Jokowi
"Di rumah tidak bisa menjadi lingkungan belajar yang siap seperti di sekolah. Untuk misalnya anak berkebutuhan khusus itu menjadi tantangan yang luar biasa," ucap Iwan melalui diskusi daring, Rabu (13/5/2020).
Iwan menyebut penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar juga tidak dapat disentuh seluruh masyarakat.
"Pada saat kami meluncurkan tentang penggunaan teknologi tersebut, kami pun sadar ini tidak akan menjangkau semuanya," ucap Iwan.
Terobosan yang dilakukan oleh Kemendikbud dengan menggandeng TVRI dengan program belajar dari rumah juga tidak sepenuhnya menjadi solusi.
Baca: Petugas Karcis di Stasiun Meninggal setelah Diludahi Orang yang Ngaku Positif Corona
Sebagian masyarakat yang wilayahnya belum mendapatkan sambungan listrik tidak bisa menerima siaran TVRI. Sehingga proses pembelajaran jarak jauh juga tidak bisa diikuti seluruh lapisan masyarakat.
"Yang kemudian jadi program di TVRI. Itu pun tidak semua memiliki listrik, tidak semua memiliki TVRI dengan baik," ungkap Iwan.
Menurutnya, dibutuhkan solusi bersama dengan pemerintah daerah untuk merumuskan model pendidikan yang ideal selama pandemi corona di wilayahnya masing-masing.