Wacana Relaksasi PSBB, Penambahan Kasus Positif Justru Capai Rekor Tertinggi pada 13 Mei 2020
Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap harinya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
"Oleh sebab itu, ekonomi harus tetap bergerak, tetapi di dalam kerangka protokol kesehatan itu, itulah yang disebut relaksasi," kata Mahfud.
Sementara Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono berpandangan pemerintah sebaiknya tidak terburu-buru melonggarkan PSBB hanya karena kasus Covid-19 melambat beberapa hari.
Menurut Pandu, ada tiga indikator yang dapat diacu pemerintah sebelum melonggarkan PSBB.
"Pertama, indikator epidemiologi, kasus positif Covid-19 menurun, pasien dalam pengawasan (PDP) menurun, kematian menurun. Itu selama observasi paling tidak dua minggu," kata Pandu, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Indikator kedua, yakni kapasitas tes Covid-19 yang dilancarkan pemerintah.
Baca: UPDATE Corona di Indonesia 13 Mei: Tambah 689 Pasien, Total 15.438 Kasus Positif, 3.287 Sembuh
Pandu menilai, turunnya jumlah kasus Covid-19 harus dipastikan bukan karena lemahnya kemampuan tes dan deteksi pemerintah.
Pasalnya, berdasarkan data Worldometers, saat ini Indonesia hanya mampu memeriksa 0,6 orang per 1.000 penduduk.
Sebagai perbandingan, Filipina mampu memeriksa 1,6 orang per 1.000 penduduk, Malaysia 8 orang, dan Amerika Serikat 29 orang.
Indikator ketiga, pemerintah harus mampu menjamin bahwa sistem layanan kesehatan jauh lebih kuat ketimbang sekarang.
Bercermin dari pengalaman beberapa negara yang telah melonggarkan lockdown seperti Jerman, China, dan Korea Selatan ada peluang munculnya gelombang kedua pandemi Covid-19.
Perkembangan Kasus Corona di Indonesia
Jumlah pasien virus corona di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Rabu (13/5/2020), ada penambahan kasus positif virus corona sebanyak 689 orang.
Dengan penambahan itu, kini total kasus pasien positif virus corona di Indonesia menjadi 15.438 orang.