Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Dede Yusuf Sebut Anak Sekolah Jenuh Belajar dari Rumah Karena Kebanyakan Tugas

"Pak Menteri Nadiem Makarim mengatakan harus dibuat enak, dibikin tidak tegang," kata Dede Yusuf

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Dede Yusuf Sebut Anak Sekolah Jenuh Belajar dari Rumah Karena Kebanyakan Tugas
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Siswa belajar dari rumah didampingi orangtua, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta memperpanjang masa belajar di rumah selama wabah Covid-19 hingga 19 April 2020 mendatang. Mulanya masa kegiatan belajar di rumah bagi siswa-siswi diberlakukan selama dua pekan, terhitung sejak 16 Maret sampai 29 Maret 2020. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf melihat anak sekolah saat ini sudah jenuh menjalankan program Belajar dari Rumah atau aktivitas belajar dengan sistem daring atau online.

"Pak Menteri Nadiem Makarim mengatakan harus dibuat enak, dibikin tidak tegang, dibikin menyenangkan. Tapi tidak semua guru paham tentang metode pembelajaran daring," tutur Dede saat dihubungi Tribun, Jakarta, Jumat (15/5/2020).

Baca: Saran Komisi X DPR: Sekolah Dapat Dibuka di Daerah yang Tak Ditemukan Kasus Covid-19

Menurut Dede, sistem belajar daring memang saat ini mau tidak mau harus diterapkan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Tetapi, lanjut Dede, sistemnya harus dibuat secara menyenangkan untuk anak sekolah.

"Kalau menurut saya, pembelajaran menyenangkan jangan memberikan banyak tugas, kalau banyak tugas, tidak tertangkap dengan anak yang berlajar di rumah, karena suasananya tidak fokus kepelajaran," tutur politikus Partai Demokrat itu.

Selain itu, kata Dede, pihak sekolah perlu menerapkan pembelajaran dengan sistem grup diskusi dan gurunnya harus menjadi mitra yang baik bagi muridnya.

Berita Rekomendasi

"Jadi bukan one way (satu arah) guru ke murid tapi ada pembelajaran kelompok-kelompok kecil yang dilakukan secara virtual. Misalnya di bagi tiga atau empat orang, atau lebih sedang 10 orang," tutur Dede.

Dede menilai, sistem belajar dengan grup diskusi akan membangkitkan semangat belajar.

Baca: Mendagri Bahas Pengembangan Kawasan 3 Pos Lintas Batas Negara Dengan Pejabat BNPP

Karena semuanya bekerjasama antara teman-teman sekolahnya dan guru.

"Dan ada tanggungjawabnya, siapa yang mempresentasikan, siapa yang memaparkan, siapa yang membuat slide (materi belajar). Ini bagian dari pembelajaran juga," ucap Dede.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas