Kisah Tim Medis RSPAD Gatot Soebroto Selamatkan Ibu Positif Covid-19 Melahirkan Bayi Negatif Corona
dr Nisa Farthoni mengungkapkan pengalamannya ketika membantu proses persalinan seorang ibu positif covid-19 yang melahirkan bayi negatif covid-19.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Anita K Wardhani

"Swab pertama dan kedua, 24 jam dan 48 jam ternyata negatif dan diputuskan bahwa bayi ini tidak tertular," kata Yenny.
Direktur Hukum Angkatan Darat Brigjen TNI W Indrajit juga mengungkapkan tim medis RSPAD juga telah menjemput pembantu dan putra pertama Didi.
Meski putra pertama Didi dinyatakan negatif covid-19 setelah dites swab, namun Indrajit mengatakan tim medis RSPAD tidak mengijinkan putra pertama Didi untuk kembali ke tempat tinggalnya melainkan juga dirawat di RSPAD.
"Alhamdulillah hasilnya ternyata negatif. Tapi RSPAD tidak mengijinkan untuk kembali ke rusun tapi tetap dirawat. Tidak diisolasi tapi diberikan perawatan maksimal dan ditempatkan di ruang Paviliun Ade Irma," kata Indrajit.
Kepala Ruang Bayi RSPAD Gatot Soebroto Titin Nurmaningsih mengungkapkan berdasarkan kebijakan dari pimpinan RSPAD Gatot Soebroto Dyah dan Didi dirawat dalam satu ruangan.
Hal itu dikarenakan Dyah dan Didi positif covid-19.
"Kebijakan dari pimpinan kami juga saat itu ibu dan bapak bayi dijadikan satu ruangan saat perawatannya," kata Titin.
Takut Dikucilkan dan Sedih Harus Buang ASI
"Waktu itu saya bingung sebenarnya. Posisi sudah habis lahiran, masih sakit, terus harus dijauhkan dari anak saya yang baru lahir itu langsung dibawa perawat ke ruangan bayi. Saya tidak sempat lihat anak saya. Saya tidak bisa menyusui. Sedih. Saya harus membuang ASI saya,".
Begitulah perasaan seorang ibu berstatus positif covid-19, Dyah Setyaningrum, ketika menceritakan pengalamannya usai melahirkan anak keduanya di RSPAD Gatot Soebroto pada 24 April 2020 lalu.
Sepasang mata Dyah berkaca-kaca dan suaranya bergetar sesekali ketika mengungkapkan pengalamannya tersebut.
Rasa takut dan kecemasan sempat berkecamuk di benaknya ketika tengah mengandung bayinya tersebut.
"Saya takut. Saya takut kalau misalkan kandungan saya bagaimana? Anak saya yang di kandungan seperti apa? Anak saya yang nomor satu, suami saya, semuanya? Saya takut juga dikucilkan. Lebih takut lagi nanti saya harus ke mana? Nggak mungkin kan," kata Dyah tak mampu melanjutkan kata-katanya dalam tayangan Buletin TNI AD yang diunggah di akun Youtube resmi TNI AD pada Kamis (14/5/2020).
Ia pun mengaku sempat ketakutan jika tim medis RSPAD menolak membantunya yang sudah merasa kesakitan karena hendak melahirkan.
