Tips Bijak Kelola Uang Pesangon Akibat PHK Corona, Atur Skala Prioritas dan Investasikan
Tips bijak mengelola uang pesangon PHK karena virus corona, Financial Planner memberikan cara agar mengatur prioritas dan menginvestasikannya.
Penulis: Inza Maliana
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Financial Planner dari PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Laili Ma'muroh, memberikan tips bagaimana mengatur uang pesangon setelah di PHK.
Meski tidak memiliki pendapatan lagi, menurut Laili, uang pesangon bisa digunakan untuk bertahan di masa pandemi ini.
"Untuk orang yang sudah terkena PHK itu sangat berat untuk saat ini, tapi biasanya dapat pesangon."
"Pesangon itu yang harus dipersiapkan dengan sedini mungkin," ujar Laili kepada Tribunnews, Kamis (14/5/2020).
Laili mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan setelah mendapat uang pesangon adalah membuat skala prioritas.
Baca: Tips Mengelola Investasi di Masa Pandemi, Ambil Kredit Produktif dan Hindari Perilaku Konsumtif
Menurutnya, setelah mendapat pesangon ada beberapa orang yang menjadi 'gelap mata'.
Padahal di masa pandemi Covid-19 ini, kebutuhan yang ada di depan masih panjang.
Terlebih, hingga kini, virus corona ini belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.
"Jangan mentang-mentang dapat pesangon jadi gelap mata, padahal kebutuhan di depan masih panjang."
"Harus bisa memenfaaatkan uang untuk bertahan," kata Laila kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.
Laila mengatakan, setelah mendapat pesangon, sebisa mungkin menghindari 'gelap mata' untuk membeli barang yang tidak diperlukan.
Misalnya adalah untuk membeli mobil secara tunai.
Baca: Tips Kelola Uang THR di Tengah Pandemi, Financial Planner: Jangan Dipakai, Lebih Baik Diinvestasikan
Padahal, barang tersebut tidak bisa dimasukan ke dalam instrumen investasi karena harganya yang semakin murah kalau dijual.
"Jadi untuk orang yang sudah kena PHK harus memanfaatkan pesangon sebaik mungkin."
"Atur skala prioritas untuk pengeluaran dan investasikan, dari investasi itu harus bisa dikembangkan untuk menghidupi dia tiap bulannya," terang Laili yang juga menjabat sebagai Retail Relationship Manager itu.
Dalam mengatur skala prioritas, Laili menganjurkan agar memenuhi kewajiban terlebih dahulu.
"Kewajiban dulu yang harus diprioritaskan, seperti cicilan harus ditunaikan dulu."
"Baru kita bisa mulai mengatur skala prioritas berikutnya," paparnya.
Baca: Situasi Pandemi Justru Ciptakan Peluang Investasi di Sektor yang Lagi Bergejolak
Menurut Laili, dalam mengatur skala prioritas harus benar-benar pintar dan teliti.
Hal itu supaya tidak memprioritaskan hal yang tidak penting, tetapi karena sudah menjadi kebiasaan hingga menganggapnya penting.
"Sisa uang yang ada dipergunakan sebaik mungkin, cukup nggak cukup tergantung dari kita menyikapinya."
"Kalau tidak cukup harus hidup hemat, tidak mudah memang, tapi wajib kita lakukan supaya kita bisa bertahan di masa pandemi ini," tegasnya.
Selanjutnya, Laili menyampaikan di masa pandemi seperti ini, sadar investasi sejak dini amatlah berguna.
Karena berinvestasi bisa membantu dalam mengakali pendapatan di situasi pandemi ini.
Baca: Emas Jadi Instrumen Investasi Pilihan di Tengah Pandemi Covid-19
Bahkan, menurut Laili, tidak perlu menyisihkan uang dengan nominal yang besar untuk memulai investasi.
"Menyisihkan bisa dimulai sekecil mungkin, reksadana bisa mulai Rp 10 ribuan, dan tidak ada tambahan biaya bulanan," jelasnya.
"Dari situ nanti mulai menata jangka waktu investasi yang diinginkan," tambahnya.
Terakhir, Laili mengibaratkan gelas dan air dalam membatasi pengeluaran.
"Semakin kecil gelas semakin sedikit air yang dibutuhkan," papar dia.
"Sebaliknya, semakin besar gelas semakin banyak air yang dibutuhkan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)