Tips Kelola Uang THR di Tengah Pandemi, Financial Planner: Jangan Dipakai, Lebih Baik Diinvestasikan
Mengelola uang THR di Tengah masa pandemi harus sebaik mungkin, Financial Planner sebut tak perlu memakai uang THR, lebih baik diinvestasikan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Financial Planner dari PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Laili Ma'muroh memberikan tips bagaimana mengelola uang THR (tunjangan hari raya) di tengah masa pandemi.
Menurut Laili, bila masih mendapat gaji penuh, maka sebaiknya uang THR tidak perlu gegabah untuk digunakan.
"Kondisi Covid-19 memang susah, untuk orang yang dapat THR itu sebaiknya disimpan, jangan dipakai sama sekali."
"Kalau bisa langsung diinvestasikan, terlebih untuk orang yang masih mendapat salary penuh," ujar Laili kepada Tribunnews, Kamis (14/5/2020) melalui sambungan telepon.
Laili juga memberikan tips bagaimana mengatur gaji di tengah masa pandemi ini.
Baca: Situasi Pandemi Justru Ciptakan Peluang Investasi di Sektor yang Lagi Bergejolak
Menurutnya, kalau masih mendapat gaji penuh, sebaiknya harus disesuaikan dengan kebutuhan.
"Sebaiknya mengatur keuangan disesuaikan dengan kebutuhan."
"Sekarang harus diprioritaskan, mana yang nomer satu mana yang nomer dua," jelasnya kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.
Namun, untuk investasi, Laili menegaskan lebih baik tidak menunggu uang sisa.
"Lebih baik itu investasi di depan, jadi tidak menunggu uang sisa."
"Misalnya 70 persen untuk uang bulanan, lalu 30 persen dimasukan ke investasi," terang Laili.
Baca: Emas Jadi Instrumen Investasi Pilihan di Tengah Pandemi Covid-19
Ia juga menjelaskan, dalam berinvestasi, bisa dilakukan dalam jenis apapun.
Seperti tanah, emas, rumah, reksadana, obligasi maupun saham.
"Tergantung dari jangka waktu yang dimau," tambah Laili yang juga menjabat Retail Relationship Manager itu.
Tetapi, bila sewaktu-waktu ada keperluan yang mendesak, Laili menjelaskan, maka bisa diatur kembali.
"Itu nanti diatur lagi, kantong investasi yang sewaktu-waktu gampang ditarik di mana."
"Sebaiknya di reksa dana pasar uang, tapi kalau buat satu tahun ke depan ya sebaiknya ya saham langsung atau reksa dana saham," jelas Laili.
Baca: Tidak Anti Investasi, Serikat Pekerja: Hambatan Perizinan Harus Diberantas
Kendati demikian, Laili tidak menyarankan apabila 30 persen dana yang akan 'ditabung' dimasukkan ke dalam bank.
"Karena kalau di tabungan bank itu ada dipotong biaya administrasi," ungkapnya.
Sementara itu, Laili juga menerangkan, dari awal ingin mengelola keuangan, kita harus menentukan dan memperkirakan dengan matang berapa uang yang akan disimpan dan akan dikeluarkan.
Hal itu dilakukan agar pengelolaan uang kita dapat maksimal, terlebih di tengah pandemi seperti saat ini.
(Tribunnews.com/Maliana)