Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Riset LSI Denny JA Sebut Bisa Bekerja di Luar Rumah Juni 2020, Ini Tanggapan Komisi VIII DPR

Denny JA memprediksi 99 persen kasus virus corona di Indonesia akan berakhir pada bulan Juni 2020 mendatang.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Riset LSI Denny JA Sebut Bisa Bekerja di Luar Rumah Juni 2020, Ini Tanggapan Komisi VIII DPR
Warta Kota/Alex Suban
Petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh calon penumpang di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020). Bagi calon penumpang yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celsius akan diukur ulang. Bila tak juga turun, calon penumpang dipersilahkan kembali untuk memeriksakan diri ke dokter. Warta Kota/Alex Suban 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily angkat bicara soal riset LSI Denny JA yang menyebut Indonesia dapat memulai kembali aktivitas bekerja di luar rumah mulai Juni 2020 mendatang. 

Ace mengatakan apabila belum ada tanda-tanda menurunnya kasus Covid-19 sebaiknya rencana untuk beraktivitas di luar rumah tersebut ditinjau ulang. 

"Saya kira setiap kebijakan harus berbasis pada data faktual tentang kasus Covid-19. Jika hingga bulan Juni 2020 data Covid-19 belum menunjukan tanda-tanda melandai dan menurun, maka sebaiknya rencana aktivitas di luar rumah sebaiknya ditinjau ulang," ujar Ace, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (18/5/2020). 

Baca: Presiden Jokowi: Belum Ada Pelonggaran PSBB

Politikus Golkar tersebut juga melihat untuk menuju ke arah aktivitas di luar rumah, pemerintah harus menyusun berbagai protokol kesehatan yang akan digunakan masyarakat atau publik. 

"Pemerintah harus menyusun protokol kesehatan di bidang pelayanan publik terutama sektor transportasi, pendidikan, perdagangan, perindustrian, kegiatan keagamaan dan lain-lain," kata dia. 

Tak kalah penting, kata dia, yakni mempersiapkan infrastruktur yang mendukungnya. Setidaknya seperti alat-alat kesehatan pencegah persebaran Covid-19 di berbagai tempat yang banyak digunakan masyarakat. 

Ace menegaskan pihaknya tidak ingin akibat kebijakan relaksasi Covid-19 justru dapat meningkatkan persebaran kasus itu sendiri. Sehingga menurutnya pemerintah tetap harus menekankan, mengutamakan kesehatan dan keselamatan warga. 

Berita Rekomendasi

"Jadi, jika pertanyaannya apakah bisa terwujud atau tidak, tentu tergantung kepada tiga hal. Pertama, kecenderungan menurunnya data kasus Covid-19. Kedua, ketersediaan protokol Covid-19 yang disusun setiap sektor pelayanan publik. Dan ketiga, ketersediaan alat kesehatan pencegah persebaran Covid-19," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi 99 persen kasus virus corona di Indonesia akan berakhir pada bulan Juni 2020 mendatang.  

Baca: Transaksi 5 Kg Sabu Terbongkar, 4 Orang Dibekuk, Miliki Pabrik Narkoba Sendiri di Semarang

Prediksi tersebut diungkapkan Denny JA merujuk tiga sumber data dan informasi, yakni Worldometer data dunia virus corona, Singapore University of Technology and Design serta berbagai hasil riset lainnya.

Merujuk hal tersebut, riset LSI Denny JA ingin membaca trend data dunia dan Indonesia atas kasus corona.

"Berbeda dengan umumnya riset LSI Denny JA, riset ini bertujuan mengolah data sekunder. Ia bukan survei opini publik. Yang digali bukanlah persepsi publik atas virus corona," ungkap Denny JS dalam siaran tertulis pada Rabu (29/4/2020).

Baca: Bikin Tamunya Kaget, Nagita Slavina Keluhkan Sikap Raffi Ahmad yang Bikin Rafathar Suka Nendang

"Riset ini ingin menjawab apakah dan kapankah puncak pandemik terlampaui. Bisakah kita prediksi kapan pandemik berakhir," tambahnya.

Dengan mengolah data tersebut, ditambah referensi riset lain, LSI Denny JA menyimpulkan tiga hal soal virus corona.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas