Ahli Epidemiologi Inggris: Kita Harus Belajar Hidup dengan Covid-19 Selama Beberapa Tahun Mendatang
Ahli epidemiologi Inggris dan Wakil Kepala Staf Medis untuk Inggris, Jonathan Van-Tam, mengatakan agar masyarakat harus belajar hidup dengan Covid-19.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Ahli epidemiologi dan influenza Inggris, Jonathan Van-Tam, mengatakan agar masyarakat harus belajar hidup dengan Covid-19.
Hal ini dikarenakan belum adanya vaksin yang benar-benar mampu untuk menekan penyebaran virus corona.
"Orang-orang harus belajar hidup dengan virus corona (Covid-19) selama beberapa tahun mendatang," ujar Wakil Kepala Staf Medis untuk Inggris itu.
Ia pun membenarkan, negaranya bisa terbebas dari virus corona jika vaksin sudah ditemukan.
"Jadi dari perspektif itu kita mungkin harus hidup, dan belajar untuk hidup, dengan virus ini dalam jangka panjang."
"Tentu untuk beberapa bulan mendatang jika tidak beberapa tahun," kata Van-Tam, dikutip Tribunnews dari Sky News.
Baca: Peneliti Hong Kong Ungkap Pasien Covid-19 Gejala Ringan Pulih Lebih Cepat dengan 3 Obat Antivirus
Oleh karena itu, Van-Tam juga mengatakan dunia harus bersiap untuk menghadapi virus di musim gugur dan musim dingin.
Dia juga memperingatkan diperlukan lebih banyak informasi tentang musim-musim merebaknya Covid-19.
"Data yang kami miliki tentang virus corona telah kami teliti dengan cermat."
"Tapi tidak jelas apakah musim Covid-19 ini sama dengan musiman influenza," tambahnya.
Van-Tam mengatakan ada kemungkinan kondisi musim tertentu bisa menjadikan virus corona lebih cepat untuk menularkan penyakitnya.
Baca: PM Inggris Boris Johnson Ingatkan Mungkin Tak Pernah Ada Vaksin Covid-19 Meski Tengah Dikembangkan
"Mungkin saja kondisi musim gugur dan musim dingin membuat lingkungan yang lebih baik bagi virus untuk menyebar lagi," jelasnya.
Bahkan, Van-Tam juga mengkhawatirkan kembalinya siswa ke sekolah justru membuat puncak gelombang corona kedua.
Menurutnya, penelitian telah memberikan berbagai bukti tentang peran anak-anak dalam mentransmisikan Covid-19.