Diduga Terinfeksi Karena Sering Makan di Restoran, Dokter Rumah Sakit Bangka Positif Covid-19
Direktur RS Siloam Bangka Tengah, Eusebiusyuvens C. Waruwu mengatakan dokter positif covid-19 bukan terinfeksi karena menangani pasien.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Direktur RS Siloam Bangka Tengah, Eusebiusyuvens C. Waruwu mengatakan dokter positif covid-19 bukan terinfeksi karena menangani pasien.
"Dokter ini sebenarnya, dia bukan seorang yang bertemu pasien, dokter tidak semuanya ketemu pasien. Dia ini mungkin saya lihat suka sekali makan di restoran, kita tidak tahu pasti. Mungkin berpapasan dengan orang, yang tidak diketahui sudah terpapar Covid-19," jelas Eusebiusyuvens, Kamis (21/5/2020).
Namun kecurigaan dokter positif covid-19 ini terinfeksi dikarenakan hal tersebut.
"Kita punya dugaan seperti itu, karena dia tidak bertemu pasien dan staf kita selalu diskrining secara teratur, kadang bisa tiga kali," tuturnya.
-
Baca: Rekor Harian Tertinggi, Bertambah 973 Kasus Positif Corona dalam Sehari, Jatim Catat 502 Kasus Baru
-
Baca: Kasus Covid-19 Indonesia Terus Meningkat hingga Capai 973 per Hari saat Negara Tetangga Mulai Landai
Tetapi, dirinya tak dapat menyebutkan itu karena transmisi lokal karena yang berhak memberikan statment tersebut adalah pihak Tim Gugus Pencegahan dan Penanganan Covid-19.
Ia menganjurkan untuk masyarakat ikuti aturan pemerintah untuk tidak kumpul-kumpul dan berada dikeramaian saat pandemi Covid-19 ini.
Kronologi
Eusebiusyuvens C. Waruwu juga menjelaskan kronologi diketahuinya dokter di rumah sakit tersebut terinfeksi covid-19.
"Begini baru-baru ini kita baru mendapatkan UTM untuk tes swab. RS Siloam menawarkan swab untuk masyarakat dengan harga tertentu," ujarnya Kamis (21/5/2020).
"Dikarenakan hal itu, kebetulan ada yang mau swab dan saya juga mau uji coba hasilnya seperti apa. Maka saya pilih salah satu secara acak (dokter terinfeksi covid-19-red) untuk di-swab. Kebetulan hasilnya positif," jelas Eusebiusyuvens saat dikonfirmasi Bangkapos.com,
Setelah hasil tersebut didapatkan, pihak RS Siloam langsung melaporkan hal ini kepada Dinas Kesehatan Bangka Tengah sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Pemeriksaan swab tersebut pada tanggal 16 Mei 2020 dan hasil keluar tanggl 19 Mei 2020 langsung kita laporkan ke dinas setelah hasil keluar," tuturnya.
Diakuinya, pengerjaan tes swab tidak dilakukan di RS Siloam Bangka Tengah.
Namun dikerjakan di laboratorium RS Siloam Pusat di Tanggerang.