Rayakan Pertemanan, Pria di Kalimantan Tewas Setelah Mabuk-mabukan Minum Oplosan Disinfektan
Kepala Desa Kamawakan, Ardani, menjelaskan, korban meninggal dunia sudah dimakamkan di Desa Kamawakan, Rabu pagi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS,COM, BANJARMASIN - Pesta oplosan di Desa Kamawakan, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, berujung maut.
Satu remaja, Junet (18), tewas setelah mengonsumsi oplosan minuman energi dicampur disinfektan.
Sedangkan dua temannya kritis.
Kepala Desa Kamawakan, Ardani, menjelaskan, korban meninggal dunia sudah dimakamkan di Desa Kamawakan, Rabu pagi.
Sedangkan korban kritis masih dirawat di Rumah Sakit H Hasan Basry HSS.
Menurut Ardani, kejadian ini berawal saat korban Junet yang pulang kampung mengajak teman-temannya bertemu.
-
Baca: Beredar Isu Sopir Angkot di Ambon Positif Corona, Seluruh Armada Trayek Passo Disemprot Disinfektan
Junet sebelumnya tinggal di Rantau, Kabupaten Tapin.
Mereka bertemu di Kantor Desa Kamawakan, Minggu (17/5/2020) sekitar 21.00 Wita.
Saat itu, kata Ardani, para aparat desa sedang sibuk membuat proposal untuk perbaikan jalan.
Sekitar 22.00 Wita, mereka rupanya memanfaatkan pertemuan itu untuk pesta minuman.
“Informasi yang kami peroleh, mereka minum salah satu merek minuman energi dan mencampurnya dengan cairan disinfektan dan alkohol,” kata Ardani, Rabu (20/5/2020).
Cairan itu sebenarnya tersedia di kantor desa untuk penyemprotan sehubungan dengan pencegahan virus corona.
“Aparat kami tidak ada yang tahu, kalau mereka mencampurnya untuk diminum,” ungkap Kades.
Setelah meminum oplosan tersebut, kata Ardani, empat remaja itu pulang ke rumah masing-masing.
Pada sekitar 22.00 Wita, korban Junet minta antar salah satu temannya, Agus, ke rumah Rinto.
Di rumah Rinto, mereka berbincang-bincang.
“Saat asyik ngobrol itu, tiba-tiba Junet merasakan perutnya mules, lalu langsung ambruk dan meninggal dunia,” kata Ardani.
Kondisi perut mules juga dialami tiga temannya yang ikut minum oplosan hingga dibawa warga ke Puskesmas Loksado.
Namun, kondisi mereka memburuk, sehingga pada Rabu (20/5/2020) sore dibawa ke RS H Hasan Basry.