Kurangi Kemudaratan, Maruf Amin Minta Salat Ied Tak Dilakukan Masif Berjamaah
Menurut Maruf Amin, agama mengajarkan agar manusia menjaga kehidupan dari kemungkinan tertimpa bahaya
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan pemerintah telah melarang masyarakat salat Ied secara masif dan berjamaah di masjid ataupun lapangan terbuka.
Larangan tersebut dalam rangka meminimalisir penyebaran virus corona atau Covid-19.
Baca: Personel TNI Berikan Bimbel ke Anak-Anak di Perbatasan Papua
Maruf Amin meminta masyarakat untuk mematuhi aturan tersebut.
"Karena itu masih perlu adanya mencegah berkumpulnya massa yang banyak untuk mencegah penularan covid 19. Seperti kita ketahui bahwasanya situasi covid 19 ini masih belum aman," ujar Maruf Amin dalam video yang diterima Tribun, Kamis, (21/5/2020).
Menurut Maruf Amin, agama mengajarkan agar manusia menjaga kehidupan dari kemungkinan tertimpa bahaya.
Agama Islam mengajarkan agar manusia senantiasa membangun kemaslahatan dan mengurangi kemudaratan.
"Karena itu di dalam melaksanakan ajaran agama kita senantiasa menyesuaikan dengan keadaan dan tahun ini hari raya kita masih dalam suasana kedaruratan itu, kebahayaan itu," tuturnya.
Oleh karena itu, menurut Maruf Amin, apabila masih memaksakan untuk melakukan salat berjamaah secara masif maka tidak sesuai dengan prinsip ajaran agama.
"Yang seharusnya memperkecil bahaya tapi justru memperbesar yaitu memperbesar bahaya itu," tuturnya.
Maruf Amin meminta masyarakat mendoakan agar pemerintah dapat segera memulihkan ekonomi yang terdampak karena penyebaran Covid-19.
Baca: Kemenag Perpanjang Pelunasan Biaya Haji Tahap Dua Hingga 29 Mei
Maruf meminta masyarakat untuk tidak putus asa dan tetap semangat dalam menghadapi penyebaran Covid-19.
"Karena itu kami mohon doa kepada seluruh bangsa, kepada seluruh rakyat supaya upaya-upaya untuk mengembalikan memulihkan ekonomi nasional kita sehingga sedikit demi sedikit kehidupan ekonomi masyarakat bisa dikembalikan," kata Maruf Amin.
Minta Masyarakat Indonesia Bersabar