Presiden Brasil Konsisten Remehkan Corona Disaat Infeksi Capai 310.000, Tertinggi Ketiga di Dunia
Brasil mencapai rekor tertinggi untuk kasus infeksi Covid-19 pada Rabu (20/5/2020) lalu.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Rata-rata di area itu jarak sosial hampir tidak mungkin dilakukan karena sempit dan kumuh.
Terlebih bagi masyarakat adat di Brasil yang jauh dari fasilitas kesehatan memadahi.
Bukannya menjadi sosok penyelamat bagi warganya, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro justru hingga saat ini masih acuh dengan kondisi pandemi.
Dia secara konsisten meremehkan resiko mematikan virus dan secara vokal menentang keputusan gubernur negara bagian untuk memberlakukan tindakan penguncian.
Bahkan beberapa kali dia beraktivitas tanpa mengindahkan protokol kesehatan seperti pesta barbekyu bersama rekan, berfoto dengan pendukung, dan ikut demo anti-lockdown.
Bolsonaro bersikeras agar bisnis bisa dijalankan kembali meski wabah di Brasil terus mengganas.
Ditanya wartawan pada 28 April tentang tanggapannya pada korban tewas yang saat itu ada 474 kematian, Bolsonaro menjawab singkat.
"Terus kenapa?"
"Maafkan saya. Apa yang Anda ingin saya lakukan?" lanjutnya.
Sikapnya pun tidak berubah meski wabah di Brasil semakin meningkat.
Dalam perjuangannya untuk membuka kembali perekonomian, Bolsonaro menetapkan pusat kebugaran dan salon sebagai bisnis penting.
Dia memecat menteri kesehatannya pada April silam.
Ironisnya minggu lalu, Menkes yang baru pun juga mengundurkan diri.
Kini presiden mendukung penggunaan hydroxychloroquine, obat anti-malaria kontroversial yang diklaim oleh Presiden Donald Trump untuk mencegah virus corona.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.