Duka Perawat RS Wisma Atlet Kemayoran, Sedang Off Duty di Idul Fitri Tetap Tak Bisa Ketemu Keluarga
Protap ini dilakukan agar tenaga medis tak kelelahan dan membuat risiko ketularan Covid-19 bertambah.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah ini, Putra Pratama yang merupakan perawat di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, tengah menjalani fase karantina selama dua minggu di Tower 3, Minggu (24/5/2020).
Dia bukannya terjangkit virus corona atau Covid-19.
Namun sesuai protap yang berlaku di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet para tenaga medis bekerja hanya selama sebulan lebih, yang dilanjutkan dengan dua minggu fase karantina atau masa libur.
Baca: Shalat Idul Fitri Berjemaah, Warga Duren Sawit Ngaku Khawatir, tapi Berserah Saja
Protap ini dilakukan agar tenaga medis tak kelelahan dan membuat risiko ketularan Covid-19 bertambah. Apalagi mereka berada di garda terdepan.
"Saya sebagai perawat, bertugas sejak bulan April, sudah satu bulan lebih di Wisma Atlet Kemayoran," ujar Putra, ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (24/5/2020).
"Saat ini sedang tidak bertugas (off duty). Sedang karantina. Jadi satu bulan lebih on duty, dua minggu masuk fase karantina terkait ambang batas jangan sampai kelelahan. Protapnya gitu," imbuhnya.
Meski tengah menjalani masa libur atau off duty, Putra tetap berada di Tower 3 di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, tempat tenaga medis tinggal.
Baca: Di Batubara Satu Keluarga Bertengkar karena Uang, Malam Takbiran Jadi Petaka
Bisa saja dia memilih pulang, namun batinnya berkecamuk mengingat dia bisa membawa virus kepada keluarganya.
Oleh karena itu, perawat dari lembaga Ners Indonesia tersebut memilih untuk memendam rasa rindu kepada keluarganya.
"Kalau pulang sebenarnya bisa. Tapi ada protap, lebih baik tidak. Bahayanya ke keluarga kita, karena saya berhubungan langsung dengan pasien. Jangan sampai kita jadi carrier untuk pandemi ini. Jadi tidak menjadi pemutus mata rantai, malah jadi mata rantai baru kalau kita pulang," kata dia.
Putra menjelaskan di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sendiri menegaskan ada tiga waktu jaga atau shift bagi tenaga medis.
Dibagi menjadi shift pagi, siang dan malam, setiap tenaga medis bekerja selama delapan jam setiap harinya. Biasanya shift pagi dimulai pukul 08.00 - 16.00, shift siang pukul 16.00 - 24.00, shift malam pukul 24.00 - 08.00.
"Tapi di bulan Ramadhan ada perubahan sedikit. Yang biasa pukul 08.00 menjadi 03.00. Sehingga shift pagi sampai pukul 11.00. Sementara shift siang pukul 11.00 sampai 19.00, dan dilanjutkan pukul 19.00 sampai 03.00," jelas Putra.
Putra mengungkap para tenaga medis di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran tak bekerja dengan waktu yang sama dengan waktu di rumah sakit pada umumnya.
Di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, kata dia, dalam seminggu mereka hanya bekerja selama 36 jam.
"Ambang batasnya kita seminggu kerja 36 jam. Jadi 8 jam x 3, sudah termasuk aman. Kalau di rumah sakit biasa lebih panjang (shiftnya)," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.