Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Thread Dokter Soroti Kekurangan Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya, Ini Pengakuannya

Thread seorang dokter yang menyoroti soal kekurangan penanganan Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, mendadak ramai.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Viral Thread Dokter Soroti Kekurangan Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya, Ini Pengakuannya
https://twitter.com/@ca**sa*a
Thread seorang dokter yang menyoroti soal kekurangan penanganan Covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, mendadak ramai. 

TRIBUNNEWS.COM - Thread atau utas seorang dokter yang menyoroti kekurangan Kota Surabaya dalam menangani Coronavirus disease 2019 (Covid-19), mendadak ramai diperbincangan.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews, thread tersebut dibuat oleh sebuah akun Twitter.

Ia mengawali utas dengan sebuah kalimat, "Oke kalau gitu kita mulai saja... SEBUAH UTAS tentang bobroknya penanganan COVID-19 di Surabaya."

Kemudian dirinya memberikan disclaimer ia merupakan seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit rujukan di Kota Surabaya.

Sedangkan informasi yang ada di thread-nya, beberapa ia tidak sebutkan sumbernya. Namun, ia menjamin data tersebut benar adanya.

Selanjutnya, ia menceritakan kondisi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Surabaya.

Ia menjelaskan dari 15 rumah sakit rujukan yang, ada memiliki berbagai macam kondisi berbeda-beda.

Berita Rekomendasi

"Ada yang punya ventilator, ada yang tidak. Ada yang ICU-nya siap untuk COVID-19, ada yang tidak. Ada yang kamarnya pakai exhaust, ada yang pakai angin jendela,"

"Nah, apes2nya pasien aja kalau ini. Kalau ke RS yang ga ada ventilatornya, ya kalau perburukan ga ada yang bisa dilakukan," tulisnya.

Baca: Wali Kota Surabaya Cerita Sering Telepon Pasien Positif Covid-19

Baca: Warga yang Positif Covid-19 di Surabaya Melonjak, Ini Tanggapan Risma

Thread milik @ca**sa*a
Thread milik @ca**sa*a (Twitter @ca**sa*a)

Sedangkan, bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya berdasarkan sepengetahuannya, hanya berupa satu buah ventilator yang berada di Rumah Sakit Husada Utama.

Sedangkan di rumah sakit lain, ia mengaku belum mengetahui.

Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah menyediakan rumah sakit tambahan.

"Jadi di RS2 dadakan ini pemeriksaannya ga lengkap. Okelah kalau pemeriksaan yang sophisticated ga bisa, saya masih paham. Tapi kalau untuk menentukan pasien perburukan gangguan napas atau tidak aja tidak bisa, mau jadi apa?"

"Pemeriksaan ini namanya Blood Gas Analysis (BGA). Dia melihat kadar asam/basa darah kita, dan lazim digunakan untuk menentukan pasien perlu ventilator atau tidak."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas