Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Skenario Puncak Kedua Wabah Corona yang Diwaspadai WHO

Para ahli penyakit menular hampir bisa memastikan bahwa wabah corona akan melonjak lagi saat musim panas berakhir.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Begini Skenario Puncak Kedua Wabah Corona yang Diwaspadai WHO
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Di tengah pandemi virus corona (Covid-19), warga Kampung Jawi, Jalan Kalialang Lama VII RT 02/RW 01, Kota Semarang, Jawa Tengah, tetap melangsungkan tradisi ujung antarwarga dengan menerapkan physical distancing jaga jarak satu meter dan tidak saling bersalaman, Senin (25/5/2020). Ujung adalah istilah yang dikenal masyarakat Jawa untuk tradisi bersalam-salaman, meminta maaf, serta sungkem dari satu rumah ke rumah yang lain. Secara bahasa mungkin dalam Bahasa Indonesia mengarah ke kata silaturahmi. Tradisi ini biasanya dilakukan setelah Salat Id (Idulfitri), selepas salam-salaman di masjid atau lapangan. Biasanya yang melakukan ujung adalah anak kecil, remaja, dan dewasa. Karena orang tua yang sekiranya sudah uzur biasanya lebih memilih di rumah dan menunggu disinggahi tetangga atau kerabat dan juga saudara-saudaranya. Tribun Jateng/Hermawan Handaka 

TRIBUNNEWS.COM - Para ahli penyakit menular hampir bisa memastikan bahwa wabah Corona akan melonjak lagi saat musim panas berakhir.

Namun mereka tidak tahu akan seberapa parah kebangkitan virus penyerang sistem pernafasan ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun beberapa waktu lalu mengatakan bahwa wabah Corona mungkin terjadi hingga beberapa bulan ke depan, dikutip dari CNN

Sedangkan saat ini dunia masih mengalami gelombang pertama pandemi.

Selain itu, kasus infeksi masih mengalami peningkatan dan kapan saja bisa melonjak secara tiba-tiba.

"Kita mungkin mendapatkan puncak kedua dengan cara ini," kata Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Senin (25/5/2020).

Baca: Liga Inggris: Ayah Pelatih Aston Villa Meninggal Karena Terjangkit Corona

Baca: Empat Orang dari Tiga Klub Liga Inggris Kembali Dinyatakan Positif Corona

ILUSTRASI aturan baru di sekolah, di tengah wabah virus corona ---- Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna.
ILUSTRASI aturan baru di sekolah, di tengah wabah virus corona ---- Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Proses belajar mengajar kembali berlangsung setelah sebelumnya sempat akan diliburkan selama 14 hari terkait lokasi observasi WNI dari Wuhan, China yang berada di Natuna. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Menurutnya, puncak kedua tidak akan terungkap dengan rapi atau bertahap seperti gelombang.

BERITA REKOMENDASI

Puncak baru mungkin terjadi lonjakan infeksi secara mendadak hingga membebani sistem perawatan dan mungkin menyebabkan lebih banyak kematian.

Puncak kedua ini bisa lebih buruk dari yang pertama.

Pada skenario puncak kedua, kasus-kasus Covid-19 akan meningkat tajam dan cepat hingga mencapai puncak baru.

Pada gelombang kedua ini, infeksi mungkin terungkap lebih lambat dan berdampak pada berbagai wilayah dunia pada waktu yang berbeda.

Tetapi dalam kedua skenario puncak kedua di saat negara-negara berusaha meratakan kurva, jumlah orang yang sama dapat terinfeksi.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (VOA)

Akan lebih banyak orang terinfeksi virus corona pada saat yang sama ditambah musim flu yang akan membebani sistem perawatan kesehatan.

Direktur departemen kedokteran darurat di Universitas Johns Hopkins, Dr. Gabe Kelen mengatakan ada kemungkinan kematian lebih tinggi disaat rumah sakit kewalahan dengan banyaknya pasien.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas