Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

RSUZA Banda Aceh Sediakan Layanan Tes Swab Bertarif Rp 1,5 Juta

Berapa biaya/tarif tes swab atau PCR? RSUZA Banda Aceh menyediakan layanan pemeriksaan Covid-19 berupa tes rapid dan tes swab bagi masyarakat.

Editor: Yudie Thirzano
zoom-in RSUZA Banda Aceh Sediakan Layanan Tes Swab Bertarif Rp 1,5 Juta
AFP/ANDREW MILLIGAN
Teknisi laboratorium yang mengenakan APD lengkap (alat pelindung diri) melakukan "transfer sampel" sampel langsung yang diambil dari orang yang dites untuk virus corona baru, di fasilitas Lighthouse Lab baru yang didedikasikan untuk pengujian COVID-19, di Queen Elizabeth University Hospital di Glasgow, Rabu 22 April 2020. Di Banda Aceh Indonesia, RSUZA menyediakan layanan tes swab (lendir tenggorokan) menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) bertarif Rp 1,5 juta, sedangkan Rapid Test (tes darah) berbiaya Rp 650.000. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Berapa biaya tes untuk mengetahui status seseorang apakah terinfeksi Covid-19 (virus Corona) atau tidak?

Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh menyediakan layanan pemeriksaan Covid-19 berupa tes rapid dan tes swab bagi masyarakat.

Pemeriksaan swab (lendir tenggorokan) menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) bertarif Rp 1,5 juta, sedangkan Rapid Test (tes darah) berbiaya Rp 650.000.

Direktur RSUZA, Dr dr Azharuddin SpOT(K)Spine mengungkapkan layanan tersebut sudah dibuka sejak April 2020 untuk masyarakat umum.

"Hingga 27 Mei 2020 ini sudah 643 orang melakukan pemeriksaan di Poliklinik Khusus Pinere RSUZA," ujar dokter spesialis ortopedi itu kepada Serambinews.com, Rabu (27/5/2020) di Banda Aceh.

Azharuddin mengatakan, masyarakat yang ingin memeriksakan dirinya bisa mendaftar ke Poli Pinere RSUZA lama atau Poli Eksekutif lantai II RSUZA baru.

Berita Rekomendasi

Menurut Azharuddin masyarakat bisa memeriksakan diri dengan cara mengikuti tes yang disediakan RSUZA baik untuk kepentingan perjalanan dinas maupun sekadar ingin mengetahui kondisi kesehatan di masa Pandemi Covid-19.

"Kami siap melayani," imbuhnya.

Baca: Komentar Rektor Unair Saat RS Universitas Airlangga Disebut Kewalahan Hadapi Pasien Corona

Baca: PCR dan Rapid Test Saling Melengkapi dalam Upaya Penanganan Covid-19

Baca: Jokowi Minta Alat Tes PCR hingga Ventilator Buatan Lokal Segera Diproduksi Secara Massal

Menurut Azharuddin sebagian masyarakat memilih rapid test karena lebih murah dan lebih cepat, sekitar satu jam.

Mereka cukup membawa fotokopi KTP dan Kartu BPJS Kesehatan.

"Sangat praktis seperti cek kadar gula darah."

Itu sebabnya tarif rapid test sebesar Rp 650.000 itu lebih rendah ketimbangtes swab.

Tes Swab Lebih Akurat

Namun untuk pemeriksaan yang lebih akurat, masyarakat dianjurkan untuk memeriksa swab menggunakan alat RT PCR.

Butuh waktu 10 sampai 24 jam untuk mengetahui hasil tes tersebut, negatif atau positif.

"Hasil pemeriksaan ini akurasinya sangat tinggi sampai 100 persen. Pemeriksaannya lebih lama dan menggunakan bahan mahal sekali pakai," jelas Azharuddin.

Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Azharuddin SpOT, K-Spine FICS. RSUZA menyediakan layanan pemeriksaan Covid-19 tes swab bertarif Rp 1,5 juta dan tes rapid Rp 650 ribu.
Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Azharuddin SpOT, K-Spine FICS. RSUZA menyediakan layanan pemeriksaan Covid-19 tes swab bertarif Rp 1,5 juta dan tes rapid Rp 650 ribu. (HO Serambinews.com)

Dia menambahkan, pemeriksaan swab menggunakan alat RT PCR biasanya diperlukan oleh pasien terduga virus Corona.

Selain itu memiliki penyakit bawaan yang nyaris sama dengan gejala Covid-19, antara lain sesak napas, batuk, tenggorokan sakit, suhu badan tinggi, dan lainnya.

"Namun untuk pasien virus Corona, pemeriksaan swab menggunakan RT PCR gratis dan diobati sampai sembuh," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif mengaku pihaknya sedang mengupayakan agar pemeriksaan Covid-19 menggunakan rapid test bagi masyarakat umum di RSUD kabupaten/kota bisa gratis.

Sedangkan untuk pemeriksaan swab menggunakan alat RT PCR, nilainya masih dalam pengkajian.

"Tarif pemeriksaan Covid-19 yang dikeluarkan Unsyiah maupun RSUZA merupakan keputusan masing-masing lembaga. Jadi pemerintah tidak bisa ikut campur, kecuali pemerintah memberikan subsidi," ujarnya.

Hanif menambahkan, pihaknya sedang mempersiapkan pengiriman bahan rapid test ke semua RSUD di kabupaten/kota.

"Sebelum bahan rapid test itu dikirim, perlu dibuat juklak dan juknis dari pemanfatan rapid test itu bagi masyarakat umum secara gratis, supaya nanti tidak salah prosedur," jelasnya. 

Artikel ini telah tayang di serambinews.com berjudul Periksa Swab di RSUZA Rp 1,5 Juta, Rapid Test Rp 650 Ribu 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas