Terlilit Dugaan 115 Pelanggaran, Pep Guardiola Merasa Semua Orang Inginkan Manchester City Lenyap
Nasih Manchester City sedang diujung tanduk soal dugaan kasus 115 pelanggaran, Pep Guardiola merasa semua orang inginkan timnya itu lenyap dari bumi.
Penulis: Muhammad Ali Yakub
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Manchester City tengah berjuang untuk dalam pembuktian kepada pengadilan soal 115 tuduhan pelanggaran.
Seperti diketahui, Manchester City diduga melanggar peraturan finansial Liga Inggris sejak 2009 hingga 2018.
Sejak diambil alih oleh Abu Dhabi United Group pada 2008, The Citizens sedikitnya telah meraih 24 piala, termasuk juara Liga Champions.
Jika Manchester City terbukti bersalah atas tuduhan tersebut, kemungkinan yang paling serius adalah dikeluarkan dari Liga Inggris.
Tak hanya itu, Piala Liga Champions, Piala FA, dan Piala Carabao juga bisa dicopot.
Menaggapi kasus Manchester City itu, sang pelatih Pep Guardiola merasa bahwa semua orang menginginkan timnya itu lenyap dari muka bumi.
Ucapan Guardiola itu dilontarkannya saat jumpa pers menjelang laga melawan Arsenal pada pekan kelima Liga Inggris, Minggu (22/9) di Etihad Stadium.
Nasib Man City dipertaruhkan selama sidang yang diperkirakan berlangsung selama 10 minggu.
"Selama satu musim, Anda bisa berkata: 'Oh, ini musim yang buruk'," ucap Pep Guardiola dikutip dari BBC.
"Namun, untuk penampilan, beberapa orang berkata: 'Oh, ini memalukan, ini bencana, ini tidak dapat diterima," kata Guardiola.
"Tidak, selama 90 menit itu adalah satu sore yang buruk ketika mereka bermain lebih baik."
Baca juga: Prediksi Skor Manchester City vs Arsenal Liga Inggris: Odegaard Absen, Gunners Hadapi Ujian Berat
"Tetapi saya akan berkata, maaf, saya ingin membela klub saya, terutama di masa modern ini ketika semua orang mengharapkan kami tidak hanya terdegradasi, menghilang dari muka Bumi."
"Bahwa kami memiliki malam yang lebih baik daripada lawan. Itulah sebabnya kami menang banyak," tambahnya.
Sementara itu, komisi Independen akan digelar secara tertutup dan mulai mendengarkan bukti dari kedua belah pihak pada hari Senin waktu Inggris.