15 RS dan 6 Puskesmas di Jabodetabek, Sumatera-Kalimantan Dapat Tambahan Suplai 1.654 APD
Itu sebabnya, pasokan APD baru ke rumah sakit-rumah sakit rujukan tetap diperlukan dan membutuhkan kontribusi banyak pihak.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penanganan kasus baru Covid-19 yang terus bermunculan di berbagai wilayah Tanah Air termasuk ibukota DKI Jakarta membuat kebutuhan suplai alat pengaman diri (APD) tetap tinggi di sejumlah rumah sakit rujukan.
Itu sebabnya, pasokan APD baru ke rumah sakit-rumah sakit rujukan tetap diperlukan dan membutuhkan kontribusi banyak pihak.
Sebanyak 15 rumah sakit rujukan pasien Covid-19, 6 puskesmas dan 1 Dinas Kesehatan yang tersebar di Jabodetabek dan hingga ke Pulau Sumatera dan Kalimantan mendapatkan tambahan suplai APD.
Sebanyak 1.654 paket APD telah didistribusikan secara bertahap. Gelombang pertama disalurkan ke RSUD Pasar Minggu, RSUD Kota Tangerang, RSUD Bogor, RSUD Ciawi, RS Mitra Pratama Jati Asih.
"Kami selanjutnya akan koordinasi dengan tim di lapangan untuk melakukan pendataan ke beberapa rumah sakit dan puskesmas sekitar yang masih membutuhkan pasokan APD,” tutur Ketua Umum Lingkar Profesi (Korps Garuda) Fauzi Apriansyah, Kamis (28/5/2020).
Baca: Hadapi New Normal, Tarif Bus AKAP Rencananya Bakal Naik dan Tiket Dijual Online
Korps Garuda merupakan perkumpulan yang menggalang donasi penyedian APD untuk tenaga medis. Lembaga ini bersinergi dengan Givingiscaring.id menggalang dana dari masyarakat untuk menyediakan ribuan APD bagi tenaga medis.
Fauzi menjelaskan, paket APD yang kami siapkan berupa pakaian pelindung (hazmat suit) tipe A, masker N95, dan sarung tangan latex.
Fauzi menegaskan, kelompok yang menginisiasi penggalangan dana harus betul-betul menjaga amanat dari donatur dan mengupayakan pengadaan barang yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
“Donasi untuk bencana kesehatan atau non-alam seperti ini adalah tipe donasi yang cukup menantang karena pengadaan barangnya harus tepat, jika tidak, justru membahayakan penerima donasi," ujarnya.
"Kita juga tidak boleh sembarangan membeli produk karena khusus untuk APD, ada spesifikasi dan standar khusus. Karena itu, diperlukan kejelian dan pengalaman bagi kelompok-kelompok inisiator penggalang dana,” tambah Fauzi.
Fauzi membeberkan, pihaknya telah menganalisa kebutuhan APD adalah kebutuhan paling krusial oleh rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19.
Dia menyatakan, satu orang tenaga medis membutuhkan setidaknya 10-15 perangkat APD untuk menangani satu orang pasien.
Dalam penggalangan donasi ini, Korps Garuda menyebut pihaknya berhasil mengumpulkan sebanyak 1.654 paket APD yang telah didistribusikan.