Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangis dan Kemarahan Risma Saat Mobil PCR Dialihkan ke Daerah Lain: Itu Saya Ngemis-ngemis Mintanya

Ketika mengetahui mobil PCR dialihkan, Risma menjadi sangat marah. Ia menelepon seseorang untuk menanyakan kepastian kabar mobil PCR.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tangis dan Kemarahan Risma Saat Mobil PCR Dialihkan ke Daerah Lain: Itu Saya Ngemis-ngemis Mintanya
Kolase Surya.co.id (Istimewa)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma marah setelah mengetahui mobil Lab PCR bantuan untuk Surabaya dibawa ke Tulungagung. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah besar ketika mengetahui mobil PCR hasil bantuan BNPB dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan.

Padahal mobil PCR tersebut merupakan hasil pendekatan Risma dengan sejumlah pihak.

Namun setelah datang, dua unit mobil PCR yang tadinya difokuskan untuk Surabaya malah dialihkan ke daerah lain.

Selain itu, ada alasan lain yang lebih penting yang membuat Risma marah besar.

Rupanya Risma telah menyiapkan sejumlah skenario untuk penanganan Covid-19 di Surabaya.

Ada dua skenario yang direncanakan Risma.

Risma berencana untuk melakukan rapid test dan tes swab secara massal pada warga di zona merah.

Berita Rekomendasi

Tetapi ketika mengetahui mobil PCR dialihkan, Risma menjadi sangat marah.

Ia menelepon seseorang untuk menanyakan kepastian kabar mobil PCR.

"Itu saya ngemis-ngemis, ngemis-ngemis saya," kata Risma.

Risma mengaku sampai melakukan pendekatan ke Pramono Anung dan anggota DPR RI agar mendapatkan mobil PCR tersebut.

"Saya sampe ke Pak Pramono, sampe lewat orang DPR RI, moso pak, " kata Risma.

Suara Risma mulai meninggi saat berbicara demikian.

Baca: Kemenhub Siapkan Langkah Antisipasi Hadapi Potensi Arus Balik Pasca Idul Fitri

"Nanti saya dituduh gak bisa kerja lagi, saya ndak terima, betul ndak terima, saya dibilang gak kerja sekarang apa," kata Risma sambil teriak dan menangis.

Risma juga mengaku telah mendapat konfirmasi dari BNPB.

Risma bahkan menunjukkan potongan percakapan pribadinya pada saat meminta bantuan mobil tersebut kepada BNPB pusat.

Dalam percakapan Whatsapp tersebut, Risma meminta bantuan agar Surabaya mendapatkan bantuan mobil tersebut sudah sejak beberapa waktu lalu.

Sekretaris Utama (Sestama) BIN, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo menyerahkan bantuan alat kesehatan dari Badan Intelijen Negara (BIN) kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini , Jumat (29/5/2020).
Sekretaris Utama (Sestama) BIN, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo menyerahkan bantuan alat kesehatan dari Badan Intelijen Negara (BIN) kepada Walikota Surabaya Tri Rismaharini , Jumat (29/5/2020). (istimewa)

Namun dia menyayangkan, mobil yang seharusnya dapat dimaksimalkan di Surabaya malah tidak bisa, lantaran digunakan di daerah lain.

Dua unit mobil itu dialihkan ke daerah Tulungagung dan Lamongan untuk sementara, Jumat (29/5/2020).

Padahal, menurut Risma bantuan dari BNPB pusat itu diprioritaskan untuk Surabaya.

Namun, lantaran dialihkan ke daerah lain, Pemkot harus membatalkan ratusan orang yang harusnya dilakukan tes swab.

Baca: Jejak Kasus Ruslan Buton, Mantan TNI yang Ditangkap karena Tuntut Jokowi Mundur, Terlibat Pembunuhan

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, geramnya Risma itu lantaran Pemkot harus beberapa kali membatalkan pemeriksaan pasien karena mobil tersebut dialihkan dari Surabaya.

"Kami sangat menyesalkan itu," kata Feny.

Misalnya saja, pada Kamis (28/5/2020) kemarin, harusnya Pemkot melakukan pemeriksaan di Hotel Asrama Haji Sukolilo serta di Dupak Masigit.

Masing-masing lokasi bisa ratusan orang.

Namun ternyata mobil tersebut masih dialihkan ke daerah lain sehingga mempengaruhi jadwal jamnya.

"Ternyata mobil itu tidak datang hingga kami menunggu lima jam dan mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB," kata Feny.

Feny mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan konfirmasi kepada tim gugus tugas Pemprov Jatim agar Surabaya mendapat mobil tersebut untuk segera melakukan pemeriksaan mereka yang telah ditentukan.

Sehingga, rencananya hari ini juga sudah dibuatkan jadwal untuk melakukan pemeriksaan di daerah Kelurahan Kali Kedinding yang berjumlah sekitar 200 orang.

Baca: Bekerja Keras Selama Satu Bulan, APD Buatan PT Sritex Lolos Uji ISO dan Penuhi Standar WHO

Namun harus diurungkan lantaran Pemprov mengalihkan ke daerah lain.

"Akhirnya, kami dua kali membubarkan pasien untuk melakukan tes swab," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu.

Dikirim Khofifah

Melansir Surya, bantuan mobil PCR dari BNPB untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur dimaksimalkan memberikan pelayanan swab test bagi daerah yang mengalami antrean pasien covid-19.

Tri Rismaharini sesaat setelah menerima bantuan khusus dari BIN untuk penanganan covid-19 di Surabaya
Tri Rismaharini sesaat setelah menerima bantuan khusus dari BIN untuk penanganan covid-19 di Surabaya (Istimewa/ surya.co.id)

Setelah dua hari dioperasionalkan di Surabaya dan Sidoarjo, hari ini Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengirimkan dua unit mobil PCR tersebut untuk melayani swab test di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tulungagung.

Upaya ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk percepatan layanan laboratorium dalam melakukan tes swab di Jatim.

"Alhamdulilah kami kembali mendapat bantuan dari BNPB, berupa dua unit mobil mesin PCR. Bantuan ini penting, karena saat ini kebutuhan mesin PCR test untuk swab memang yang paling dibutuhkan karena validitasnya paling tinggi," ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/5/2020).

Baca: Pedoman New Normal Mendagri untuk Pernikahan, Olahraga, Konser, Ibadah: Harus Ada Penerbitan Izin

Khofifah sapaan akrab Gubernur Jatim menjelaskan, mobil mesin PCR ini masing-masing juga dilengkapi 4 mesin PCR.

Masing-masing mesin PCR memiliki kapasitas tes maksimal 200 sampel per hari.

Dengan demikian, tiap satu unit mobil dengan empat Mesin PCR mempunyai kapasitas pelayanan sebanyak 200 kali empat mesin per hari.

Sehingga, dua mobil ini total kapasitas layanannya dapat mencapai 1.600 sample per hari.

"Dengan tambahan bantuan mobil mesin PCR ini maka kapasitas maksimal layanan swab test di Jatim jika dimaksimalkan mencapai 3.106 sampel per hari," imbuh orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Selain itu, setiap unit mobil juga dilengkapi dengan 2 unit mesin ekstraksi, 4992 buah ekstra kit, dan sebanyak 4992 reagen PCR kit.

"Dengan tambahan bantuan mobil mesin PCR ini, kita harap proses tes swab dengan PCR bisa dilakukan dengan cepat. Terlebih, kecepatan ini juga sangat mempengaruhi penanganan wabah Covid-19 dan tentunya juga bisa memberikan ketenangan pada masyarakat," urainya.

"Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat Jatim bahwa baik APD maupun reagen PCR kit yang kita miliki saat ini sudah mencukupi," kata mantan Menteri Sosial ini.

"Selanjutnya yang sangat menentukan adalah kedisiplinan kita untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker jika ke luar rumah serta menjaga jarak yang aman mengingat vaksin covid-19 belum ditemukan," jelas dia.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Mobil PCR Dialihkan Pemprov Jatim, Dalam Video Risma Marah : Itu Saya Ngemis-ngemis Mintanya

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas