Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Tempat Paling Berisiko Penularan Virus Corona saat Jalani Aktivitas New Normal

Para peneliti dari Guangzhou, China, meneliti bagaimana virus corona berpindah dan menular di antara 347 orang

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Ini Tempat Paling Berisiko Penularan Virus Corona saat Jalani Aktivitas New Normal
Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNNEWS.COM - Pandemi virus corona atau Covid-19 belum berakhir, termasuk di Indonesia.

Sejumlah daerah juga telah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB.

Baca: Polri Diminta Usut Tuntas Teror Terhadap Panitia Diskusi FH UGM

Pemerintah juga telah memberi sinyal akan melakukan pelonggaran di masa new normal meski pandemi belum berakhir.

Risiko tertular virus corona tentu masih ada di tempat-tempat yang nantinya akan dilonggarkan.

Melansir Kompas.com, misalnya bekerja di kantor dan belajar di sekolah.

Lalu bagaimana cara meminimalkan risiko tertular virus corona?

Masih banyak hal yang belum diketahui ilmuwan terkait virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Berita Rekomendasi

Namun, semakin banyak data tentang bagaimana virus menular dan bertahan di permukaan, dapat memandu kita bagaimana cara yang tepat saat mulai menjalani new normal nanti.

Cara penularan Covid-19 Satu hal penting yang harus diketahui terkait virus corona SARS-CoV-2, Anda kemungkinan besar tertular jika berdekatan dengan orang yang terinfeksi dalam waktu lama.

Risiko semakin besar jika Anda berada di ruang tertutup bersama dengan orang yang terinfeksi Covid-19.

Baca: UPDATE Virus Corona Ambon: Total 186 Positif, 27 Sembuh, 6 Meninggal

Para peneliti dari Guangzhou, China, meneliti bagaimana virus corona berpindah dan menular di antara 347 orang.

Dalam studi yang terbit di medRxiv, studi ini menemukan bahwa risiko penularan virus di rumah atau kontak dengan orang terinfeksi 10 kali lebih besar dibanding risiko penularan di rumah sakit, dan 100 kali lebih besar dibanding penularan di transportasi umum.

Lebih Cepat Menyebar di Tempat Umum

Di luar rumah, sulit untuk menentukan peringkat risiko karena kondisi lingkungan sangat beragam.

"Namun, apa yang dapat kami katakan adalah penyebaran SARS-CoV-2 cenderung lebih tinggi di tempat umum, di mana ada banyak orang yang melewati kawasan itu," kata Seema Jasim dari Pusat Penelitian Virus MRC-Universitas Glasgow, Inggris.

Baca: Viral Video Kericuhan saat Petugas Pakai APD Ditolak Warga di Maluku, Ini Duduk Perkaranya

"(Penularan juga terjadi) di daerah yang sering dipegang orang. Misalnya pegangan pintu, meja, keyboard komputer, dan lain-lain," imbuh Jasim dilansir dari New Scientist, Rabu (27/5/2020).

Risiko tertular juga tampaknya lebih tinggi ketika orang lebih aktif secara fisik.

Investigasi terhadap sekelompok kasus di kota Cheonan, Korea Selatan, mengungkap bahwa delapan instruktur kebugaran terinfeksi virus corona setelah menghadiri lokakarya Zumba selama 4 jam.

Beberapa dari mereka kemudian memberikan kelas yang melibatkan latihan dengan intensitas tinggi di studio indoor berukuran kecil.

Baca: Update Corona 1 Juni 2020 di Indonesia: 10 Provinsi dengan Kasus Covid-19 Tertinggi dan Terendah

"Suasana lembap dan hangat, ditambah dengan aliran udara turbulen yang dihasilkan oleh latihan fisik yang intens dapat menyebabkan penularan," tulis tim peneliti yang melakukan penelitian dan laporannya terbit di jurnal Emerging Infectious Diseases.

Namun, siswa yang mengikuti kelas yoga dan pilates di ruang yang sama tidak terinfeksi Covid-19.

Pencegahan

Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh masih disarankan untuk mencegah penularan Covid-19.

Masih belum jelas berapa lama virus dapat bertahan dan tetap menular di permukaan, tetapi ini masih dianggap sebagai rute penularan yang signifikan.

Baca: Ditemukan Penjarahan Terorganisir dalam Demonstrasi Kematian George Floyd

"Jika permukaan telah terkontaminasi dengan tetesan dari orang yang terinfeksi, mungkin ada cukup virus untuk menginfeksi seseorang yang menyentuh permukaan dan selanjutnya mentransfer virus ke mulut, hidung, mata, atau wajah mereka," kata Margaret Hosie, juga di MRC, Universitas Pusat Penelitian Virus Glasgow.

"Namun, jika mereka mencuci tangan dengan sabun dan air hangat selama minimal 20 detik, virus di tangan akan hancur."

Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa mencuci tangan enam hingga 10 kali sehari dikaitkan dengan penurunan 36 persen dalam risiko terinfeksi virus corona.

Hal ini ada dalam laporan yang terbit di Wellcome Open Research.

Baca: Kata Polisi Tentang Sang Istri Saat Penggeledahan di Kediaman Dwi Sasono

Untuk diketahui, sabun membantu melarutkan virus. Oleh sebab itu, jika hanya mencuci tangan dengan air tetapi tidak menggunakan sabun, hal ini dianggap tidak efektif.

"Kemudian, menggosok tangan dengan alkohol memang dapat mencegah penularan. Namun, sebaiknya lakukan (dengan alkohol) jika tidak ada akses ke fasilitas cuci tangan," kata Hosie.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Wacana New Normal, Ketahui Tempat Paling Berisiko Tertular Corona

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas