Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernah Buka Kafan dan Memandikan Jenazah Pasien Covid-19, Kini Warga Sambi Boyolali Terpapar Corona

Satu orang positif Covid-19 berisinial FT asal Kecamatan Sambi itu sempat membuka kain kafan dan memandikan jenazah pasien sekitar 14 Mei 2020.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pernah Buka Kafan dan Memandikan Jenazah Pasien Covid-19, Kini Warga Sambi Boyolali Terpapar Corona
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Suasana pemakaman jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (24/5/2020). Dalam data yang dihimpun hingga Minggu (24/5/2020) pukul 12.00, korban meninggal akibat pandemi Covid-19 di Indonesia mencapai 1372 orang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Dia merupakan pasien 02 di Kabupaten Boyolali," tuturnya.

Dengan penambahan 1 orang yang positif dan pasien sembuh, jumlah pasien positif di Kabupaten Boyolali berjumlah 26 orang

Dari total 26 orang, yang telah dinyatakan sembuh 14 orang, yang masih menjalani perawatan 11 orang dan meninggal 1 orang.

Tak Pakai Protokoler

Pemulasaraan seorang warga Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali tidak menggunakan protokoler kesehatan Covid-19 yang dianjurkan pemerintah.

Adapun hasil swab PCR warga tersebut baru ke luar selang dua hari setelah pemulasaraan dan menunjukkan hasil positif Covid-19.

Akibatnya, sebanyak kurang lebih 19 orang kini menjalani karantina mandiri dan sedang menanti giliran uji rapid test serta swab PCR.

Baca: 2 Pria Serang Polsek Daha Selatan, 1 Polisi Tewas, Kantor Dirusak hingga Mobil Patroli Dibakar

Berita Rekomendasi

Sebanyak kurang lebih 19 orang menghadiri acara pemulasaraan warga tersebut, termasuk di antaranya anak-anak.

"Sekitar ada 19 orang yang datang, dan yang membuka jenazahnya hanya 4 orang, yang menyaksikan ada anggota keluarga juga anak-anak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, kepada TribunSolo.com, Senin (18/5/2020).

Selang dua hari pemulasaraan, tepatnya 16 Mei 2020, hasil tes swab PCR warga tersebut ke luar dan menujukkan hasil positif Covid-19.

Keluarga yang sempat menghadiri proses pemulasaraan langsung menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

"Sekarang mereka dalam karantina semuanya, sejak 17 Mei 2020 setelah adanya surat yang menyatakan yang meninggal positif," jelas Ratri.

"Empat orang yang membuka kain jenazah sudah kita agendakan menjalani proses uji swab sekira 21 Mei 2020," tandasnya.

Baca: New Normal, Kemenag Rilis Aturan Baru Akad Nikah Maksimal Dihadiri 30 Orang

Ratri juga menyampaikan warga tersebut sempat dirawat Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas