6 Kasus Baru Positif Covid-19 di Bangli Bali Semuanya Para Pekerja Migran
Dengan adanya penambahan 6 kasus baru, Dirgayusa mengatakan secara kumulatif total kasus terkonfirmasi positif di Bangli tercatat sebanyak 96 kasus.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Hingga Senin (1/6/2020), jumlah warga Bangli yang positif terpapar virus corona kini tercatat mencapai 96 orang setelah enam orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Humas Satgas Penanggulangan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa mengungkapkan, enam warga yang terpapar Covid-19 seluruhnya merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang masih menjalani karantina kabupaten.
"Ini merupakan sisa hasil swab yang dilakukan pada tanggal 29 Mei lalu. Dimana pada tanggal 30, diketahui dari 101 orang yang dilakukan swab, baru 95 orang yang telah diketahui hasilnya," ujar Dirgayusa saat dikonfirmasi Tribun Bali.
Baca: 8 Tahun Lalu Sendirian Datang dari Jepang, Kini Haruka Nakagawa Nyaman Berkarier di Indonesia
Terhadap enam PMI tersebut selanjutnya dirujuk ke Balai Diklat BPK Bali di Gianyar.
Dengan adanya penambahan enam kasus baru, Dirgayusa mengatakan secara kumulatif total kasus terkonfirmasi positif di Bangli tercatat sebanyak 96 kasus.
Dimana 48 kasus merupakan transmisi lokal, dan 48 kasus sisanya merupakan imported case dari pelaku perjalanan maupun PMI.
"Selain adanya penambahan, pada hari yang sama juga terdapat dua warga lokal yang sembuh. Yakni dari Desa Abuan, dan Banjar Umanyar, Desa Tamanbali, Bangli. Dengan demikian, total warga yang masih menjalani perawatan sebanyak 21 orang, dan sembuh tercatat sebanyak 75 orang," ujarnya.
Mantan Camat Kintamani itu mengatakan penambahan kasus pada transmisi lokal khususnya pada zona merah, saat ini kecil kemungkinan terjadi.
Adapun titik yang kemungkinan ditemukan penambahan kasus yakni dari RSU Bangli yang merupakan pasien, ataupun dari pelaku perjalanan luar daerah atau PMI.
Baca: Tak Ingin Kasus George Floyd Terulang, Paul Pogba Serukan Tindak Rasisme Dihentikan Total
"Seluruh klaster seperti di Umanyar, Abuan, ataupun Jelekungkang seluruhnya telah tutup. Artinya sudah tidak ada lagi dilakukan tracing kontak erat, sehingga kecil kemungkinan ditemukan. Kecuali pelaku perjalanan luar Bali yang lolos," kata dia.
"Oleh sebab itu perlu adanya pengetatan dengan surat keterangan sehat. Itupun yang bersangkutan juga wajib melakukan karantina mandiri. Dan upaya pengetatan ini sudah disosialisasikan ke masing-masing desa," ujarnya.
Dirgayusa menambahkan pada hari ini tercatat sebanyak 13 PMI telah selesai menjalani masa karantina dari kabupaten dan telah dipulangkan ke masing-masing keluarganya.
Sehingga total PMI yang masih menjalani masa karantina tercatat sebanyak 38 orang.
"Pada hari ini juga dilaksanakan test swab terhadap 20an PMI, kemungkinan hasilnya baru diketahui besok atau lusa," tandasnya.