Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pejabat Pertahanan Sipil India Positif Covid-19, Pejabat Lainnya 'Was-Was'

Seorang pejabat tinggi pertahanan sipil India telah dinyatakan positif mengidap virus corona dan sedang dikarantina di rumah.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pejabat Pertahanan Sipil India Positif Covid-19, Pejabat Lainnya 'Was-Was'
AFP/DIBYANGSHU SARKAR
Pekerja kota yang mengenakan pakaian hazmat berjalan di daerah residensial untuk survei kesehatan dari pintu ke pintu rumah warga, selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19, di Kolkata. India. Rabu (29/4/2020). (AFP/Dibyangshu SARKAR) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat tinggi pertahanan sipil India telah dinyatakan positif mengidap virus corona dan sedang dikarantina di rumah.

Ia dinyatakan positif pada Kamis, 4 Juni hari ini saat kasus infeksi di India melonjak.

Dikutip dari CNA, kasus Covid-19 di India mencapai 216.919 setelah 9.304 kasus baru dilaporkan pada hari sebelumnya berdasarkan data Kementerian Kesehatan setempat.

Kota-kota padat di Delhi dan Mumbai mengalami lonjakan infeksi ketika pemerintah mencabut larangan pada bulan Maret.

India telah melaporkan 6.075 kematian karena virus itu.

Baca: Foto Terakhir Sekeluarga, Pria Malaysia Pakai APD Nekat Pulang demi Jenguk Ayah yang Sakit Kanker

Sekretaris Pertahanan Ajay Kumar adalah pejabat berpangkat tertinggi yang dites positif terkena virus yang juga mempengaruhi para pejabat di departemen keuangan, asing dan hukum yang bertempat di satu bangunan di Delhi.

Menteri Pertahanan Rajnath Singh, yang memimpin pertikaian militer dengan China di perbatasan Himalaya pun bekerja dari rumah setelah hasil tes Kumar kembali positif, kata satu sumber pertahanan.

Berita Rekomendasi

Namun diberitakan selanjutnya apakah Singh telah menjalani tes.

Setidaknya empat karyawan kementerian keuangan telah terinfeksi.

Sekitar tiga lusin staf di kementerian pertahanan, keuangan dan hukum yang melakukan kontak dengan staf yang terinfeksi disarankan untuk melakukan karantina wajib.

"Kami telah meminta beberapa dari mereka untuk menjalani karantina rumah 14 hari wajib, maka mereka harus diuji sebelum bergabung kembali," kata seorang pejabat.

Rapat di ruang konferensi telah dibatalkan dan para pejabat didorong untuk meminimalkan interaksi fisik.

Baca: Pilot asal Inggris yang Terkena Covid-19 di Vietnam Sembuh, Pemerintah Setempat Habiskan Dana Rp 3 M

Beberapa pejabat di departemen-departemen utama seperti keamanan nasional dan urusan luar negeri terus bekerja dari kantor bahkan ketika kuncian pertama kali diberlakukan.

Perdana Menteri Narendra Modi mengadakan pertemuan virtual dengan lawan bicaranya dari Australia, PM Scott Morrison dari kediaman resminya.

Kritik telah berkembang bahwa penguncian Modi terhadap 1,3 miliar orang telah gagal mengendalikan epidemi. 

Relawan dari sebuah kuil Sikh mendistribusikan makanan gratis kepada para tunawisma selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19 di New Delhi pada 15 April 2020.
Relawan dari sebuah kuil Sikh mendistribusikan makanan gratis kepada para tunawisma selama penguncian nasional yang diberlakukan pemerintah sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona COVID-19 di New Delhi pada 15 April 2020. (Prakash SINGH / AFP)

Perpanjang Lockdown

India memperpanjang lockdown virus corona hingga 30 Juni 2020 di zona beresiko tinggi

Kemudian di sebagian tempat, seperti restoran, mal, dan bangunan keagamaan, India berencana untuk membukanya kembali pada 8 Juni 2020 mendatang.

Kebijakan ini dikeluarkan meski rekor jumlah kasus yang terdeteksi di seluruh negeri pada Sabtu (30/5/2020) tinggi.

Dikutip Tribunnews dari Channel News Asia, Minggu (31/5/2020), Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan perintah kepada pemerintah negara bagian dan otoritas lokal.

Perintah itu berisi pesan agar pemerintah negara bagian mengidentifikasi "zona penahanan" atau area yang harus tetap di-lockdown, karena mereka terus melaporkan jumlah infeksi yang tinggi.

Dengan diizinkannya pembukaan kembali sebagian sektor, pemerintah berharap pihak berwenang memastikan aturan jarak fisik dan jam kerja.

Baca: Berdikari Impor 50 Ribu Ton Daging Kerbau India dan 10 Ribu Ton Daging Sapi Brasil

Baca: Gara-gara Google Maps, Pasangan Suami Istri di India Cekcok, Tuntut Perusahaan Aplikasi

Pembatasan pernerbangan internasional dan layanan kereta api di India belum dicabut.

Namun, izin untuk perjalanan antar negara bagian sudah diberikan pemerintah terkait.

Lebih lanjut, pemerintah federal mengatakan, mereka berharap negara-negara bagian melakukan pembukaan kembali sekolah dan perguruan tinggi pada Juli 2020.

PM Narendra Modi Akan Berpidato

Perdana Menteri India, Narendra Modi - India Perluas Lockdown di Zona Beresiko Tinggi, Sebagian Tempat Lain Bersiap Dibuka
Perdana Menteri India, Narendra Modi - India Perluas Lockdown di Zona Beresiko Tinggi, Sebagian Tempat Lain Bersiap Dibuka (DNAIndia)

Secara terpisah, Perdana Menteri Narendra Modi dikabarkan akan berpidato pada Minggu, (31/5/2020).

Dalam surat terbuka yang menandai satu tahun masa jabatan keduanya, Modi mendesak masyarakatnya mengikuti aturan.

"Negara kami dikepung oleh masalah di tengah populasi yang besar dan sumber daya terbatas," ungkap Modi.

Ia menambahkan, buruh dan pekerja migran telah mengalami penderitaan luar biasa karena pembatasan untuk Covid-19.

Khawatir Corona Menyebar di Desa-desa

Lebih jauh, para ahli memperingatkan, puncak pandemi belum terlewati meski infeksi baru meningkat.

Para pejabat khawatir pandemi menyebar di desa-desa ketika jutaan pekerja migran tidak memiliki pekerjaan pulang dari kota.

Corona di India

Menurut data terbaru di worldometers.info, total kasus virus corona di India mencapai 181.827 infeksi yang dikonfirmasi.

Pada hari ini, India mencatat 8.336 kasus baru, dengan 5.185 kematian yang dilaporkan.

Total pasien sembuh di India mencapai 86.936 orang.

India menempati peringkat ke-9 secara global.

Sebagai catatan, AS telah menembus angka 1.816.601pasien.

Dengan angka tersebut, AS menempati posisi pertama total kasus secara global.

Sementara, total kematian di AS mencapai 105.551 jiwa dan pasien sembuh ada 105.551 orang.

AS hari ini melaporkan 23.071 infeksi baru.

Brasil ada dii posisi ke-2 dunia mengonfirmasi infeksi virus corona sebanyak 498.440 jiwa, hari ini melaporkan 30.102 kasus baru.

Jumlah infeksi virus corona di Rusia hari ini mencapai 396.575 kasus, dengan mencatat 8.952 kasus baru.

Kemudian di peringkat ke-5, Inggris melaporkan 272.826 infeksi yang dikonfirmasi, setelah mencatat 1.604 infeksi baru.

Baca: China Siap Pasarkan Vaksin Virus Corona Akhir 2020

Baca: Kunci Vietnam Berhasil Tangani Covid-19, Tak Menunggu WHO sampai Tangguhkan Visa Warga China

Lebih jauh, China yang merupakan pusat wabah virus corona pertama kali dideteksi, berada di posisi ke-17 dengan total 82.999 orang telah terinfeksi.

Setidaknya ada 213 negara atau kawasan yang terinfeksi virus corona, ditambah dua kasus dari kapal pesiar, yakni Diamond Princess dan MS Zaandam.

Adapun virus corona kini telah menjangkiti setidaknya 6.150.262 orang di dunia.

Warga yang dinyatakan sembuh sebanyak 2.729.955 pasien, sedangkan 370.500 orang dinyatakan meninggal dunia.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas