Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Harapkan Pasien Covid-19 yang Sembuh Donorkan Plasmanya

Dengan kondisi tersebut yang terpenting menurut Doni adalah ketersediaan rumah sakit untuk merawat pasien, serta tingkat kesembuhan pasien Covid-19

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pemerintah Harapkan Pasien Covid-19 yang Sembuh Donorkan Plasmanya
Istimewa
Ketua Gugus Tugas Doni Monardo 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA  - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan bahwa semakin banyak uji spesimen yang dilakukan untuk mendeteksi Corona maka akan semakin banyak pula kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19

Dengan kondisi tersebut yang terpenting menurut Doni adalah ketersediaan rumah sakit untuk merawat pasien, serta tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang tinggi.

"Semakin banyak kita periksa maka semakin banyak kasus yang terkonfirmasi. seperti halnya di Jawa Timur karena jumlah PCR mesinnya sudah semakin banyak kemudian kemampuan daerah juga untuk menjaring ODP dan PDP juga semakin besar sehingga kasusnya meningkat tetapi yang kita harus memperhatikan adalah jumlah ketersediaan Rumah Sakit," kata Doni usai rapat terbatas, Kamis, (4/6/2020).

Untuk meningkatkan tingkat kesembuhan pasien Covid-19,  pihaknya menurut Doni meminta kepada pasien postif Corona yang telah sembuh untuk mendonorkan plasmanya.

Terapi plasma konvalesen  berpotensi meningkatkan kesembuhan pasien Corona.

"Kami sudah mengimbau tadi malam juga video conference dengan Gubernur DKI ada sekitar 2500 keluarga yang telah sembuh dari covid nah diharapkan mereka bersedia untuk menyumbangkan plasmanya. demikian juga di Jawa Timur ada 699 orang pasien positif yang sudah sembuh. Mereka sudah kembali ke masyarakatnya ini juga kita himbau," kata Doni.

Berita Rekomendasi

Donor plasma menurut Doni merupakan bentuk gotong royong dalam menghadapi pandemi Covid-19 di saat vaksin belum ditemukan.

Terapi plasma konvalesen yang merupakan terobosan Kemenkes RI tersebut sudah diakui oleh sejumlah lembaga kesehatan dunia.

"Inilah bentuk gotong-royong kita obat vaksin belum ada, jadi cara pengobatan yang telah dilakukan Kementerian Kesehatan dan telah diakui juga oleh beberapa lembaga internasional menggunakan metode plasma konvalesen dan kita dorong terus supaya pakar kita ahli-ahli kedokteran kita, ahli kesehatan kita semakin banyak yang memiliki kemampuan untuk terapi plasma ini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas