Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 Melonjak, Praktisi Kesehatan Imbau Perketat PSBB dan Jalankan Protokol Kesehatan

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengingatkan pemerintah untuk segera menemukan penyebab terjadinya pelonjakan kasus covid-19.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kasus Covid-19 Melonjak, Praktisi Kesehatan Imbau Perketat PSBB dan Jalankan Protokol Kesehatan
Freepik
ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kasus positif virus corona (covid-19) di Indonesia mengalami kenaikan terbanyak pada Selasa, 9 Juni 2020 kemarin, dengan total kenaikan mencapai 1.043 kasus.

Dengan kenaikan tersebut maka jumlah kasus positif di Indonesia totalnya sebanyak 33.076 kasus, yang sembuh sebanyak 11.414 orang, dan jumlah yang meninggal 1.923 orang.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengingatkan pemerintah untuk segera menemukan penyebab terjadinya pelonjakan kasus terutama pada wilayah yang jumlah peningkatannya paling banyak.

Tiga wilayah yang saat ini memiliki jumlah kasusnya paling banyak adalah Jakarta 8.355 kasus, Jawa Timur 6.533 kasus, dan Sulawesi Selatan 2.194 kasus.

"Harus dilihat kasus terbanyak dari mana, utama memang Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, perlu koordinasi untuk melihat kenapa terjadi peningkatan kasus," ungkap dr. Ari kepada Tribunnews.com, Rabu (10/5/2020).

Baca: Tagihan Listrik di Rumah Raffi Ahmad Sampai Rp17 Juta, Nagita Slavina: Bukannya Enggak Bisa Bayar

Baca: Masker Kebutuhan Vital Saat Wabah Covid-19, Bagaimana Cara Tepat Melepasnya? Ikuti Trik dr Reisa

Warga melintas di depan Pasar Leuwipanjang, Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (9/6/2020). Pasar Leuwipanjang masih tetap beroperasi seperti biasa setelah ditemukannya kasus Covid-19 di pasar tersebut. Pihak pengelola pasar mengaku masih menunggu intruksi dari Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Bandung terkait beroperasi atau tutupnya pasar. Saat ini pengelola Pasar Leuwipanjang sedang mendata semua pedagang untuk dilakukan rapid test Covid-19 dalam waktu dekat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Warga melintas di depan Pasar Leuwipanjang, Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (9/6/2020). Pasar Leuwipanjang masih tetap beroperasi seperti biasa setelah ditemukannya kasus Covid-19 di pasar tersebut. Pihak pengelola pasar mengaku masih menunggu intruksi dari Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Bandung terkait beroperasi atau tutupnya pasar. Saat ini pengelola Pasar Leuwipanjang sedang mendata semua pedagang untuk dilakukan rapid test Covid-19 dalam waktu dekat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Kemudian melihat kasus covid-19 yang tiap hari masih meningkat, dr. Ari menyarankan sebaiknya aturan terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jangan dilonggarkan dulu sebagai langkah antisipasi.

Berita Rekomendasi

"Untuk daerah yang kasusnya masih tinggi PSBB diperketat," kata dr. Ari.

Kepada masyarakat baik yang masih melakukan aktivitas di luar rumah apalagi bagi masyarakat yang sudah bekerja ke luar rumah wajib menerapkan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan ini terdiri dari penggunaan masker baik itu masker bedah atau masker kain, kemudian menjaga jarak, rajin mencuci tangan setelah memegang benda di fasilitas umum.

"Masyarakat harus selalu diingatkan untuk melakukan protokol kesehatan, di tempat umum baik yang dikelola swasta maupun pemerintah," ungkap dr. Ari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas