BIN Sebut Peneliti Temukan Formulasi Kombinasi Obat yang Terbukti Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19
Para peneliti di UNAIR sudah berhasil menemukan efektifitas formulasi kombinasi obat yang terbukti efektif menyembuhkan pasien Covid-19.
Editor: Adi Suhendi
Lapporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Guna menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi terkait penerapan fase new normal di seluruh Indonesia, Badan Intelijen Negara (BIN) menyambangi Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Matraman, Jakarta Timur.
Kedatangan BIN untuk berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap daerah-daerah yang masih dianggap rawan penyebaran wabah Covid-19.
Sekretaris Utama (Sestama) BIN Komjen Pol Bambang Sunarwibowo, mengatakan kehadiran BIN di Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 atas instruksi dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Kedatangan BIN juga didampingi Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR Dr dr Purwati SPpd K-PTI FINASIM yang juga berperan sebagai Ketua Tim Peneliti Efektifitas Obat dan Kombinasi Obat untuk penanganan Covid-19 berbasis isolat SARCOV-2 di Indonesia.
Baca: Survivor Covid-19 Alami Sindrom Nyeri Seperti Ditusuk Pasca Sembuh: Corona Penyakit Merepotkan
“Kami sudah memerintahkan seluruh jajaran di BIN, termasuk para Kabinda yang di daerah mereka masih berada di zona merah penyebaran Covid-19 untuk terus memonitor dan melaporkan setiap saat perkembangan yang terjadi di lapangan," ujar Bambang, Jumat (12/06/2020) dikutip dari keterangan yang diterima.
"BIN harus berada di garda terdepan dalam memutus rantai penyebaran virus corona ini. PSBB transisi ke fase penormalan baru ini harus dicermati semua pihak dan jangan sampai mengabaikan protocol COVID-19” tanmbah Bambang.
Bambang menegaskan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 BIN terus gencar melakukan aksi Rapid Test massal di beberapa wilayah yang menjadi zona merah penyebaran Covid-19.
Saat ini, BIN fokus dalam memutus mata rantai di wilayah Jakarta dan Surabaya.
Baca: Masyarakat Diajak Gotong Royong Pulihkan Ekonomi Desa Pasca-Covid-19
“Dari 29 Mei hingga 11 Juni kemarin, sudah lebih dari 26.000 warga mengikuti rapid test massal bantuan kemanusiaan BIN, dari jumlah rapid test tersebut ditemukan 2.629 yang reaktif dan setelah dilakukan swab test dan RT PCR terdapat 960 orang yang positif Covid-19. Angka ini menunjukkan bahwa penyebaran Covid-19 belum mengalami penurunan yang signifikan,” katanya.
Obat COVID-19 Ditemukan BIN dan UNAIR
Untuk percepatan penanganan Covid-19, BIN telah memberikan bantuan kemanusiaan kepada beberapa rumah sakit rujukan Covid-19, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 BNPB, dan Kementerian Kesehatan dalam bentuk alat Kesehatan dan APD serta bantuan alat laboratorium Covid-19 kepada Lembaga Penelitian Biomolekular Eijkman, Universitas Gajah Mada, Universitas Airlangga dan Pemerintah Kota Surabaya.
Pemberian bantuan alat laboratorium ini untuk meningkatkan efektifitas formulasi obat kombinasi untuk penanganan pasien Covid-19.
Dari kerjasama yang dilakukan BIN dan beberapa lembaga penelitian telah dihasilkan antara lain, tidak ada lagi antrian specimen suspect Covid-19 dan efektivitas terapi plasma convalescent pada LBM Eijkman, pembuatan rapid test oleh peneliti UGM bekerjasama dengan Universitas Mataram.
Baca: 7 Paramedisnya Positif Covid-19, RSUP Adam Malik: Terpapar Oleh OTG