Demi Penuhi Target 20 Ribu Spesimen, Kemenkes Tambah SDM dan Jam Kerja di Laboratorium
Adapun spesimen yang mampu diperiksa mencapai sekitar 19 ribu spesimen. Ada selisih sekitar 10-11 ribu untuk mencapai perhitungan Litbangkes.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara soal target pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 oleh Presiden Joko Widodo sebanyak 20 ribu spesimen, yang hingga Senin kemarin belum dipenuhi.
Kemenkes diketahui bakal melakukan langkah-langkah untuk mencapai target tersebut.
"Kalau sekarang dengan 139 laboratorium, pada saat kita menghitung kapasitas maksimal kita per hari, itu ternyata kita mampu memeriksa sampai 30.900 spesimen per hari," ujar Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbangkes) Kemenkes Prof Abdul Kadir dalam siaran BNPB, Selasa (16/6/2020).
Adapun spesimen yang mampu diperiksa mencapai sekitar 19 ribu spesimen. Ada selisih sekitar 10-11 ribu untuk mencapai perhitungan Litbangkes.
Baca: Pemeriksaan Spesimen Hari Ini Merosot Jadi 8.776, Ini Penjelasan Pemerintah
"Kita akan optimalisasi laboratorium yang sudah ada, dengan memperpanjang jam kerja. Jadi banyak lab yang jam kerjanya terbatas sekitar 6 jam per hari karena keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasna logistik dan sebagainya," ujar Abdul.
Pihaknya bakal mengatur jam kerja para peneliti spesimen yang awalnya 6 jam menjadi 12 jam per hari. Hal itu dengan harapan supaga target 20 ribu spesimen per hari terpenuhi.
"Namun demikian impilkasimya adalah kita harus menambah SDM. Tidak mungkinlah kawan-kawan kita, para dokter ahli mikrobiologi kita paksakan bekerja sampai overtime, mereka akan rentan oleh infeksi karena kelelahan," ujarnya.
Abdul menyebut Kemenkes telah melakukan pelatihan kepada sekitar 300 relawan bagian medis lulusn politeknik kesehatan untuk ditempatkan di laboratorium-laboratorium untuk pemeriksaan spesimen Covid-19.
"Jadi memang kita dalam rangka menambah kapasitas laboratorium, SDM kesehatan yang proporsional dan terkualifikasi sangat dibutuhkan. Itulah kita berikan pelatihan yang komprehensif. Nanti kita akan distribusi laboratorium-laboratorium yang ada di daerah yamg membutuhkan," pungkas Abdul.