Dexamethasone Efektif Kurangi Risiko Kematian Pasien Virus Covid-19, Tersedia Luas di Pasaran
Obat steroid dexamethasone efektif membantu mengurangi risiko kematian pada pasien virus Corona, menurut para peneliti di Inggris.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie
Ketika diberitahu tentang hasil awal penelitian Recovery Trial, Dr. Mangala Narasimhan, direktur regional untuk perawatan kritis di Northwell Health, mengatakan, "Kami telah menggunakannya sebagai obat Covid sejak awal."
Meskipun begitu, dexamethasone telah menjadi obat yang kontroversial ketika digunakan untuk mengobati infeksi virus pernapasan.
"Ini adalah obat yang tersedia di pasaran, murah, dan mudah dikonsumsi. Memang ada manfaat pada masa lalu untuk mengobati infeksi pernapasan akibat virus, tetapi ini menjadi area kontroversi yang besar," tutur Peter Horby, kepala peneliti untuk Recovery Trial dan seorang profesor di Oxford University.
Horby mengungkapkan, obat streoid pernah digunakan untuk mengobari SARS1 pada 2003 silam, tetapi pada dosis yang sangat berbeda.
Beberapa penelitian menunjukkan bahaya steroid pada SARS.
Sementara itu, beberapa lainnya mengatakan ada kemungkinan manfaat dari steroid.
Sebuah meta-analisis dalam 29 studi berbeda akhirnya tidak dapat disimpulkan.
"Ada juga hasil yang tidak meyakinkan pada MERS dan juga influenza," kata Horby.
"Jadi, penggunaan steroid pada pasien dengan penyakit pernapasan akibat virus telah menjadi perdebatan besar yang berkelanjutan, apakah harus atau tidak menggunakannya," imbuh Horby.
Di sisi lain, Sir Patrick Vallance, kepala penasehat ilmiah Pemerintah Inggris, memberikan respons yang berbeda.
"Ini adalah kabar yang luar biasa dari Recovery Trial yang menunjukkan bahwa dexamethasone adalah obat pertama yang mengurangi angka kematian Covid-19. Ini sangat menarik karena obat tersebut murah dan tersedia secara luas," ucap Vallance.
Vallance melanjutkan, penelitian tersebut merupakan perkembangan yang luar biasa dalam perjuangan melawan penyakit.
Para peneliti disebut telah maju dalam menemukan pengobatan yang efektif.
"Ini menunjukkan pentingnya melakukan uji klinis berkualitas tinggi dan mendasarkan keputusan pada hasil coba itu," terangnya.