Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muncul Klaster Baru Pasar Xinfadi, Kasus Baru Di Beijing Meningkat Jadi 158 Orang

Banyak kasua baru di Beijing dikaitkan dengan klaster baru di sebuah pasar grosir makanan dam sayuran, Xinfadi.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Muncul Klaster Baru Pasar Xinfadi, Kasus Baru Di Beijing Meningkat Jadi 158 Orang
AFP/NOEL CELIS
Petugas melakukan swab test kepada warga yang telah mengunjungi Beijing, di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Senin (15/6/2020). Situasi penyebaran virus corona di ibukota Cina tersebut masuk ke dalam kategori 'sangat parah', setelah 27 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dari cluster baru di pasar makanana grosir Xinfadi, Beijing, dan membuat otoritas setempat melakukan pelacakan serta pengujian Covid-19 besar-besaran. AFP/NOEL CELIS 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING-- Beijing melaporkan 21 kasus baru terkonfirmasi Virus Corona Covid-19, sepanjang Rabu (17/6/2020).

Demikian Otoritas kesehatan China melaporkan Kamis (18/6/2020), seperti dilansir Reuters.

Angka ini, turun dari 31 kasus pada hari sebelumnya.

Beijing menjadi kota terbanyak jumlah kasus baru.

Jumlah kasus terinfeksi telah meningkat menjadi 158 selama seminggu terakhir.

Otoritas kesehatan setempat menyebut semua kasua baru adalah penularan lokal.

Berita Rekomendasi

Banyak kasua baru di Beijing dikaitkan dengan klaster baru di sebuah pasar grosir makanan dan sayuran, Pasar Xinfadi.

Baca: Sudah 1.058 Kasus WNI Terpapar Covid-19 di Luar Negeri, di Saudi Bertambah Karena Tes Masal

Baca: Update RS Pulau Galang 18 Juni: 57 Pasien Positif Covid-19 Masih Dirawat

Baca: Banyak Seniman dan Artis Nganggur, Ide Bikin Film dan Sinetron Bertema Covid-19 Disambut Gugus Tugas

Berdasarkan data, per 11 Juni lalu, sudah 158 kasus baru dikaitkan dengan klaster Pasar Xinfadi.

Sebagai langkah pencegahan, lebih seribuan penerbangan domestik masuk dan keluar dari Beijing dibatalkan pada Rabu (17/6/2020), sebagai upaya untuk membendung penularan wabah virus corona (Covid-19) di ibukota China.

South China Morning Post melaporkan, 1.255 penerbangan yang seharusnya terbang dari dan ke Bandara Internasional Beijing Daxing dan Bandara Internasional Beijing Capital dibatalkan.

Beijing dan sejumlah provinsi di China juga telah melarang warganya untuk berpergian meninggalkan kota.

Bukan itu saja, otoritas setempat pun menghentikan sejumlah moda transportasi pada Selasa (16/6/2020) untuk menghentikan penyebaran virus corona ke kota dan Provinsi lain.

Di pusat keuangan China, Shanghai, pemerintah meminta para wisatawan dari Beijing menjalan karantina selama dua minggu, ketika 27 kasus baru Covid-19 ditemukan.

Kemunculan puluhan kasus baru Covid-19 di Beijing memicu kekhawatiran akan potensi gelombang kedua di China.

Sebagaimana diketahui, virus ini pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember 2019, sebelum menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti lebih dari 8 juta orang.

"Beijing akan mengambil tindakan yang paling tegas, menentukan, dan ketat untuk menghentikan wabah," ujar Xu Hejian, juru bicara pemerintah kota Beijing, dalam konferensi pers pada Selasa (16/6/2020).

Beijing telah menetapkan 22 titik sebagai daerah berisiko sedang pada Senin kemarin.

Hal ini perlu untuk mengambil tindakan yang ketat, mengantisipasi potensi masuknya infeksi.

Semua kelompok berisiko tinggi di Beijing, seperti yang punya kontak dekat dengan mereka yang terpapar, tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kota, demikian laporan media milik pemerintah, People’s Daily.

Media China, Global Times melaporkan, otoritas Beijing mendorong setidaknya dua provinsi terdekat untuk melakukan pelacakan warga yang punya riwayat ke pasar Xinfadi.

Semua taksi dan jasa layanan mobil lainnya juga telah ditangguhkan. Beberapa rute bus jarak jauh antara Beijing dan Provinsi Hebei dan Shandong dihentikan.

Setidaknya tiga layanan shuttle bus dari Hebei dan satu lagi dari Inner Mongolia ke Bandara Beijing ditangguhkan.

Prihatin tentang risiko menular, banyak Provinsi juga telah merapkan persyaratan karantina bagi pengunjung dari Beijing.

Pada Selasa, Shanghai mulai meminta wisatawan dari daerah berisiko Covid-19 di China untuk jalani karantina selama 14 hari.(Reuters/AP/AFP/Global Times)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas