Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Virologis Sebut Virus Corona di Indonesia Belum Bermutasi

adanya virus SARS-Cov-2 yang mengakibatkan Covid-19 dan menjadi pandemi di dunia, termasuk di Indonesia.

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Virologis Sebut Virus Corona di Indonesia Belum Bermutasi
AFP/LUDOVIC MARIN
Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories menunjukkan sampel untuk mendeteksi virus di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada 21 hari dari penguncian ketat (lockdown) di Prancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel (SARS COV-2). (AFP/Ludovic MARIN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virologis Universitas Udayana, Ngurah Mahardika, mengungkap adanya virus SARS-Cov-2 yang mengakibatkan Covid-19 dan menjadi pandemi di dunia, termasuk di Indonesia.

Menurut Ngurah, virus di Indonesia saat ini belum mengalami mutasi.

"Virus di Indonesia mengalami perbedaan dengan Wuhan tidak pada receptor binding site. Jika berubah pada receptor binding site, bisa jadi virus lebih ganas, antibodi tidak berperan bahkan vaksin kehilangan khasiatnya jika dipakai di Indonesia,” katanya dalam siaran BNPB, Kamis (18/6/2020).

Baca: Menristek: Covid-19 Memiliki Daya Tular 20 Kali Lebih Kuat Dibanding SARS

Sementara, untuk mencegah mutasi ini, kuncinya menurut Ngurah adalah menekan penyebaran. Pasalnya, virus memiliki peluang untuk bermutasi ketika berada di tubuh manusia.

"Jadi agar tak bermutasi jangan masuk tubuh manusia. Setiap orang punya tugas untuk membuat virus ini tak bermutasi dengan menerapkan protokol aman Covid-19," ujar dia.

Menurutnya, ada sedikit perbedaan antara virus corona di Indonesia dan yang muncul di luar China. Kondisi ini sama dengan virus di negara-negara lain.

"Ada beberapa (virus) yang bahkan persis sama dengan Wuhan, tetapi tidak banyak. Itu Saya tidak mengidentifikasi keturunan virus Indonesia, ini artinya ada multiple introduction," katanya.

Berita Rekomendasi

"Jadi beberapa kali masuk ke Indonesia dan datanya masih sedikit sehingga keturunan virus yang di Indonesia belum ada,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas