Sepelekan Pandemi Corona Karena Misinformasi, Banyak Pedagang Pasar Positif Covid-19
"Walaupun begitu, kami terus berusaha bersama-sama dengan ketua kelompok pasar untuk mendorong pelaksanaan protokol kesehatan," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan, banyak masyarakat pedagang yang berpikir bahwa virus corona atau Covid-19 itu tidak nyata, keluarga tidak ada yang kena, buatan manusia, konspirasi, dan lain-lain.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menjelaskan, hal itu yang membuat protokol kesehatan agak sedikit sulit kita jalankan di pasar.
Baca: Empat Dokter dan 30 Paramedis di Tulungagung Terinfeksi Corona
"Walaupun begitu, kami terus berusaha bersama-sama dengan ketua kelompok pasar untuk mendorong pelaksanaan protokol kesehatan itu dilakukan dengan baik di pasar," ujarnya kepada Tribunnews, Minggu (28/6/2020).
Selain itu, dia meminta pemerintah daerah (pemda) untuk membatasi jam operasional karena akan ada penumpukan di jam-jam tersebut.
"Jam operasional jika dibatasi akan ada penumpakan. Ini yang menjadi problem tersendiri buat jika ada penumpukan di jam-jam itu saja," kata Abdullah.
Menurut dia, jam operasional jangan dibatasi, tapi harus memakai langkah-langkah lain misalnya menggunakan sekat.
Baca: Covid-19 Hampiri 147 Pasar di Indonesia, 768 Pedagang Tercatat Positif Corona
"Banyak sekali langkah-langkah lain seperti menggunakan sekat plastik, menyiapkan pengukur suhu pengunjung dan pedagang di depan pasar," katanya.
"Selain itu, penyemprotan desinfektan secara terus menerus, tidak hanya sekali," pungkasnya.