Sekjen Kemensos Tanggapi Penilaian Lambannya Penyaluran Bansos
Hartono Laras mengatakan bahwa pencapaian kerja kementerian sosial adalah 60.38 persen.
Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Kementerian Sosial Hartono Laras memberikan tanggapannya terkait adanya penilaian masyarakat yang menilai lambannya kerja Kemensos dalam penyaluran bantuan sosial.
Tanggapan tersebut disampaikannya saat konferensi pers di kantor kementerian sosial terkait dengan Progres Bansos Reguler dan Khusus Kemensos Penanganan Dampak Covid-19.
Hartono Laras mengatakan bahwa pencapaian kerja kementerian sosial adalah 60.38 persen.
"Alokasi anggaran 104.4 triliun dengan capaian per hari ini bertepatan dengan tengah tahun itu 60.38 persen," ucap Sekjen Kemensos Hartono Laras.
Dirinya menjelaskan bahwa realisasi nasional ada pada 39.19 persen sehingga menurutnya kemensos jauh di atas realisasi nasional.
Baca: Mensos Laporkan Progress Penyerahan Bantuan Sosial Tunai ke DPR
"Jadi kalau kita sudah mencapai 60.38 persen saya kira tidak lambat," kata Hartono Laras menanggapi adanya penilaian masyarakat yang mengatakan kementerian sosial lamban dalam penyaluran sosial.
Ia mengatakan kemensos sudah mengagendakan dan merencanakan sesuai rencana kerja anggaran untuk bansos khusus Covid-19 sebagaimana laporan Mensos kepada Presiden.
"Inshaallah nanti jadwalnya akan berakhir di tanggal 15 Juli dan kami meyakini sebelum tanggal 15 Juli itu akan selesai semuanya menjadi 100 persen," ucapnya.
Ia mengatakan dalam melaksanakan program refocusing kegiatan dan realokasi anggaran Covid-19 kemensos juga melakukan perluasan untuk program perlindungan sosial.
"Program perlindungan sosial yang selama ini juga digunakan untuk program terkait dengan kemiskinan, dan program PKH BPNT. Bansos secara khusus yang sifatnya non reguler sebesar 16.2 triliun dan 3.4 triliun dibantu dari temen-temen komunitas dan lembaga. Alhamdulillah kita bisa melaksanakan tugas ini," ucapnya.
Ia menegaskan capaian kinerja yang sudah dilakukan oleh kementerian sosial telah mencapai rata-rata.
"Kalau kita lihat capaian hari ini, sudah on the track dan di atas rata-rata dan di atas ekspektasi kita. Tapi ini kita tentu tidak puas, kita ingin lebih cepat lagi sehingga kita banyak melakukan terobosan," ucapnya.
Terobosan yang pertama yang dilakukan kemensos adalah peningkatan jumlah vendor yang bertugas menyediakan isi paket sembako.
"Terkait dengan bantuan sembako kita sudah meningkatkan vendor. Untuk yang menyediakan sembako yang dari awal hanya 5 menjadi 25 vendor," ucapnya.
Ia mengatakan kemensos hampir menyelesaikan tahap 5 dan siap masuk ke tahap 6 dalam penyaluran bantuan sosial presiden.
"Kita juga menambahkan transporter untuk pengantaran. Kita juga pernah Kerjasama dengan TNI juga," ucapnya.
Sementara dalam penyaluran bantuan sosial tunai (BST) kemensos juga telah melakukan terobosan.
"Misalnya untuk daerah 3T terpencil, terluar dan terisolir Menteri Sosial telah memberikan arahan bahwa kita akan menyalurkan 3 tahap sekaligus," ucapnya.
Kemensos telah minta kepada PT Pos untuk menambahkan loket-loket penyaluran untuk mempercepat penyaluran dan pendistribusian bansos tunai.
"Kemudian menambahkan titik-titik penyaluran, menambahkan durasi waktu. Kita sudah bisa lihat yang hari ini kita sudah mengakhiri tahap kedua dan masuk dan sudah mulai tahap 3," tutupnya.