Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Seorang Dokter Tangani 190 Pasien Covid-19: Tak Pernah Terpikir Sampai Seperti Ini

Ia pun telah menerima tiga kali surat perpanjangan tugas sebagai penanggung jawab, sehingga kelelahannya merawat pasien tak kunjung bisa diakhiri

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cerita Seorang Dokter Tangani 190 Pasien Covid-19: Tak Pernah Terpikir Sampai Seperti Ini
China Media Group
ILUSTRASI - Foto seorang dokter di Wuchang China yang berbaring dengan pakaian pelindung yang lengkap di kamar penuh dengan kasur kosong yang merupakan bekas rumah sakit pasien virus corona, awal April 2020. Dokter di New York AS yang merawat pasien corona memilih tetap berpuasa. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Petugas medis masih terus berjuang menghadapi virus corona atau Covid-19.

Semakin bertambahnya kasus positif Covid-19 membuat petugas medis kewalahan. 

Baca: Fakta-fakta 21 Pegawai Pabrik Unilever Cikarang Positif Covid-19, Ratusan Karyawan di Tes PCR

Hal tersebut dialami oleh seorang dokter bernama Sugih Wibowo (37).

Melansir Kompas.com, dia menyangka diberi tanggung jawab merawat 190 pasien positif Covid-19 seorang diri.

Sebanyak 190 pasien itu dirawat di Hotel Harper, Makassar, dan tergabung dalam program duta wisata Covid-19 Pemerintah Provinisi Sulawesi Selatan.

Lantaran tugasnya, Sugih terpaksa meninggalkan istri dan anaknya yang berusia tiga bulan demi merawat ratusan pasien Covid-19.

Sebagai seorang suami dan ayah, ia sering kali merasa rindu.

Berita Rekomendasi

"Kalau terlalu rindu, saya pasti menangis. Saya juga kecewa, tidak berpikir diperlakukan seperti ini," kata dia.

Awalnya dia mengira bahwa dirinya bukan satu-satunya dokter yang ditugaskan merawat 190 pasien Covid-19 di Hotel Harper.

Namun, rupanya demikian kenyataannya.

"Di sini saya hanya sendirian dokter dan ditemani tiga orang perawat tangani 190 pasien. Kita bagi sif, digilir, dan tetap saling back up," kata Sugih, Kamis (2/7/2020).

Ia pun telah menerima tiga kali surat perpanjangan tugas sebagai penanggung jawab, sehingga kelelahannya merawat pasien tak kunjung bisa diakhiri.

"Ini jelas tidak sebanding. Jumlah pasien di sini dengan kami. Selama 24 jam full saya standby terus. Saya memang mengajukan diri, tapi tidak berpikir kalau sampai sendiri begini," kata Sugih.

Harus merespons keluh kesah pasien Sebagai satu-satunya dokter, Sugih tak hanya bertanggung jawab memberi pelayanan medis.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas