Cerita Seorang Dokter Tangani 190 Pasien Covid-19: Tak Pernah Terpikir Sampai Seperti Ini
Ia pun telah menerima tiga kali surat perpanjangan tugas sebagai penanggung jawab, sehingga kelelahannya merawat pasien tak kunjung bisa diakhiri
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
China Media Group
ILUSTRASI - Foto seorang dokter di Wuchang China yang berbaring dengan pakaian pelindung yang lengkap di kamar penuh dengan kasur kosong yang merupakan bekas rumah sakit pasien virus corona, awal April 2020. Dokter di New York AS yang merawat pasien corona memilih tetap berpuasa.
Ia bercerita, lebih dari itu, kestabilan psikologis pasien harus tetap dijaga.
Selama bertugas merawat 190 pasien positif, Sugih mengaku harus menyelesaikan tekanan pasien.
Ada pasien yang stres ketika karantina. Kemudian ada yang hendak bunuh diri.
Baca: Sekretaris Kabinet Jepang: Mustahil untuk Mengurangi Risiko Infeksi Covid-19 Menjadi Nol
Sugih juga mengatakan, ada pula pasiennya yang mengalami keguguran ketika diisolasi.
"Semua itu harus dan mau tidak mau saya langsung tangani," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Kalau Terlalu Rindu Anak dan Istri, Saya Pasti Menangis..."
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.