Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Hentikan Percobaan Hydroxychloroquine, Lopinavir dan Ritonavir untuk Pengobatan Covid-19

WHO mengumumkan telah menghentikan percobaan terhadap hydroxychloroquine dan kombinasi lopinavir atau ritonavir.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in WHO Hentikan Percobaan Hydroxychloroquine, Lopinavir dan Ritonavir untuk Pengobatan Covid-19
GEORGE FREY / AFP
Sebotol dan pil Hydroxychloroquine di meja di Rock Canyon Pharmacy di Provo, Utah, pada 20 Mei 2020. Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 18 Mei bahwa dia telah menggunakan hydroxychloroquine selama hampir dua minggu sebagai tindakan pencegahan terhadap COVID-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada hari Sabtu kemarin, bahwa mereka telah menghentikan percobaan terhadap hydroxychloroquine dan kombinasi lopinavir atau ritonavir untuk pengobatan pasien virus corona (Covid-19).

Sebelumnya, obat-obat tersebut telah diujicoba sebagai bagian dari tes untuk menemukan solusi yang efisien dalam menangani pandemi virus corona yang sedang berlangsung.

"WHO hari ini menerima rekomendasi dari Komite Pengarah Internasional Solidaritas Trial untuk menghentikan percobaan hydroxychloroquine dan lopinavir atau ritonavir," kata perwakilan WHO dalam sebuah siaran pers.

Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (5/7/2020), remdesivir, hydroxychloroquine, lopinavir atau ritonavir telah diuji WHO sejak Maret lalu dan melibatkan lebih dari 4.500 pasien.

"Komite Pengarah Internasional merumuskan rekomendasi tersebut berdasarkan bukti untuk hydroxychloroquine versus perawatan standar dan lopinavir atau ritonavir versus perawatan standar dari hasil sementara uji coba," jelas WHO.

Baca: Jangan Latah Beli Hydroxychloroquine, Ini Syarat Penggunaannya untuk Obati Pasien Covid-19

Baca: WHO Sebut Sangat Kecil Kemungkinan Hewan Peliharaan Menularkan Covid-19 ke Manusia

Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020. Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona.
Staf medis menunjukkan paket Nivaquine, tablet yang mengandung klorokuin dan Plaqueril, tablet yang mengandung hydroxychloroquine di IHU Mediterranee Infection Institute Marseille pada 26 Februari 2020. Obat-obatan itu telah menunjukkan tanda-tanda efektifitas melawan virus corona. (GERARD JULIEN / AFP)

Bukti uji coba itu dipaparkan pada KTT WHO yang digelar pada 1 hingga 2 Juli lalu tentang penelitian dan inovasi corona.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, rumah sakit menyatakan bahwa kedua obat itu tidak mengurangi jumlah kematian pasien corona yang dirawat di rumah sakit, jika dibandingkan dengan standar perawatan yang ada.

Kendati demikian, WHO menambahkan, mereka juga tidak melihat bukti bahwa kedua obat itu dapat meningkatkan risiko angka kematian.

"Keputusan ini hanya berlaku untuk pelaksanaan uji coba pada pasien yang dirawat di rumah sakit dan tidak mempengaruhi evaluasi yang mungkin dilakukan dalam studi hydroxychloroquine dan lopinavir atau ritonavir lainnya pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit.

Setelah empat bulan dilakukannya pengujian klinis, para ahli WHO mengatakan bahwa remdesivir saat ini dianggap paling efektif dari semua obat yang diuji.

sumber:Sputnik News

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas